Foto: Ketua Organda kota Manado Gazali Djamaan
EXPRESSINDONEWS-- Sampai sekarang, BBM Jenis pertalite di SPBU Kombos masih juga belum ada. Hal itu membuat dampak dari daerah sekitar mengalami kemacetan seperti wilayah Paal 2.
Mengapa demikian, antrian panjang BBM Jenis Pertalite adalah dalang dari kemacetan yang dirasakan oleh seluruh orang yang beraktivitas di jalan raya.
"Manado masyarakat kan banyak yang susah bahkan kita lihat Harusnya trayek-trayek wonasa itu di sana tempatnya, tapi mereka beralih ke sini jadi jadi kalau sore sampai malam jadi antrian panjang begini," Kata Gazali Djamaan Ketua DPC Organda kota Manado.
Lanjut Gazali, ditutupnya Subsidi BBM membuat masyarakat semakin susah. Seraya meminta pihak Kepolisian khususnya Polda Sulut untuk tidak menyegel sembarangan nosel BBM Bersubsidi.
"Dampak sosialnya dan dampak ekonomi terasa sekali, jadi masyarakat sekarang susah tambah subsidinya ditutup. harusnya persoalannya itu yang disentuh pihak kepolisian kan pihak Pertamina bukan Noselnya. Pertamina sebagai wadah jangan SPBU yang ditutup berlama-lama rakyat yang susah,"tambahnya.
"Kekosongan SPBU kompos kami disini sangat merasakan antrian panjang di sini. antrian panjang enggak biasa begitu, nah kalau dia antrian panjang Terminal Paal 2 ini sebagai pintu gerbang kota Manado jelas mengganggu sekali macet padat merayap sampai bahkan di Taman Makam Pahlawan," tegasnya lagi.
Dirinya pun berharap, semoga kedepan Pertamina bisa menyalurkan BBM Jenis Pertalite ke SPBU Kombos agar supaya situasi bisa kembali normal.
"Kita berharap Pertamina sebagai wadah dan SPBU sebagai penyalur sebaiknya SPBU itu dibukalah gitu, subsidi rakyat diberikan ke rakyat jangan ditutup berlama-lama apalagi pemilik SPBU dikasih biar begitu ya kita yang susah masyarakat yang susah Pertamina coba cari solusi yang tepat adalah kalau memang ada pelanggaran di SPBU tersebut dikarenakan sanksi yang lain lah atau apa Jangan diberhentikan penyalurannya,"imbuhnya lagi.
Menurutnya, jika tidak ada jalan keluarga dari Pertamina, DPC Organda Manado akan lakukan demo.
"Kami dan para supir akan melakukan demo di Pertamina, tapi sebelum itu kami harus menyurat dulu tapi kalau tidak ada tanggapan, Demo adalah jalan satu-satunya," Tutupnya. (***)