LATEST POST

latest

PARAH!! Pelayanan Kesehatan di RS Siloam Manado Diduga 'Pilih-Pilih Jaminan Kesehatan, Bayi 6 Bulan Diabaikan!!

Jumat, 23 Mei 2025

/ by Nanang

 


Foto: Rumah Sakit Siloam (Ist) 

EXPRESSINDONEWS-- Pelayanan medis harusnya menjadi penolong bagi setiap masyarakat yang membutuhkan. Fasilitas pelayanan maksimal menjadi harapan masyarakat untuk kesembuhan orang yang sakit tanpa memandang jaminan kesehatan.

Namun berbeds dengan RS Siloam Manado. Baru-baru ini, Layanan Medis Rumah Sakit Siloam Manado  menjadi sorotan tajam publik.

Diduga, komplain dari orang tua yang membawa anak bayi berumur 6 bulan karena tidak diperlakukan secara profesional.


Srinanda Lamadau, orang tua dari Bayi tersebut, merasa kecewa dengan sikap pihak Rumah Sakit yang dinilainya kurang tanggap ketika dirinya memohon agar Sang Anak segera mendapatkan perawatan rawat inap.

Dalam kondisi cemas dan panik, ia membawa buah hatinya yang saat itu sudah dalam keadaan lemah akibat terus-menerus muntah dan buang air besar ke Unit Gawat Darurat RS Siloam Manado.

Dengan harapan besar akan mendapatkan penanganan medis intensif, ia meminta agar anaknya dirawat inap guna pemantauan lebih lanjut oleh tenaga kesehatan. Namun, respons yang diterima justru membuatnya merasa diabaikan.

"Kondisi bayi saya saat itu sudah sangat lemah, makanya saya buru-buru membawanya ke Siloam. Saya hanya ingin ada tindak lanjut cepat agar anak saya bisa mendapatkan perawatan yang maksimal," ungkap Nanda kepada wartawan, Jumat (23/5/2025) siang.

Meskipun hasil laboratorium menunjukkan tidak ada tanda bahaya secara klinis, menurut Nanda, kondisi fisik anaknya saat itu memerlukan perhatian khusus dan perawatan lebih intens. Ia pun menawarkan agar bayinya dirawat di ruang VIP, mengingat kamar rawat inap reguler dinyatakan penuh.

"Karena ruang BPJS kelas satu katanya sudah penuh, saya bersedia naik ke VIP dan membayar selisih biaya sendiri. Permintaan saya awalnya disetujui, tapi tiba-tiba dikatakan penuh juga. Ini yang membuat saya bertanya-tanya, apakah karena kami peserta BPJS jadi diperlakukan seperti itu?" keluhnya.

Situasi tersebut semakin menimbulkan kecurigaan saat akhirnya Nanda memutuskan untuk memindahkan anaknya ke Rumah Sakit ODSK, di mana sang bayi langsung mendapatkan penanganan medis yang memadai. Kejadian tersebut memunculkan dugaan adanya diskriminasi layanan terhadap pasien yang menggunakan fasilitas BPJS.

"Saya mulai menduga bahwa alasan kamar penuh hanyalah alasan yang dibuat-buat. Karena walaupun saya sudah bersedia bayar selisih biaya kamar VIP, tetap saja ditolak. Kalau begitu, siapa yang sebenarnya diprioritaskan?" tegasnya penuh kesal.

Ia menegaskan bahwa yang dibutuhkan hanyalah perhatian dan penanganan medis yang cepat, tanpa dibeda-bedakan berdasarkan jenis kepesertaan jaminan kesehatan.

“Kami tidak meminta perlakuan istimewa, melainkan hanya ingin anak dirawat dengan layak karena kondisinya memburuk. Tapi sikap dari rumah sakit seolah meremehkan permintaan itu, dan membuat merasa ditolak hanya karena menggunakan BPJS,” tambahnya. (***) 


Don't Miss
© all rights reserved
made with www.expressindonews.com