EXPRESSINDONEWS-- Pembentukan pengurus Koperasi merah putih yang saat ini sedang dibentuk di seluruh kecamatan yang ada di kota Manado khususnya Kecamatan Bunaken Kepulauan menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat kota Manado.
Pasalnya, pembentukan pengurus Koperasi merah putih terkesan dipilih oleh segilintir 'penguasa' dan hanya diberikan oleh orang dan golongan tertentu.
Hal itu dikuatkan oleh salah satu masyarakat Kepulauan Bunaken yang juga aktivis kota Manado yakni Herol Caroles.
Kepada media ini, Caroles menanggapi pembentukan pengurus Koperasi merah putih di Kecamatan Bunaken Kepulauan banyak yang janggal.
"Dari Proses Sosialisasi, proses pra musyawarah sampai musyawarah kurang transparansi. Pada umumnya masyarakat tidak tau sosialisasinya kapan dan musyawarah kurang maksimal," Kata Caroles.
Lanjutnya, musyawarah tersebut diyakini hanya Formalitas dan besar kemungkinan tidak diadakan.
"Anehnya semua elemen masyarakat tidak diinformasikan secara resmi atau terbuka di media sosial. Tokoh agama, tokoh masyarakat dan lainnya juga," Tambahnya.
Menurutnya, undangan yang didapati di kelurahan saat dicermati tidak beredar luas ke masyarakat.
"Informasi yang saya dapat dari rekan saya di Manado tua 1 dan 2, sudah mencaplok oleh golongan tertentu. Ini seperti indikasi dan pengaturan yang dilakukan," Tegasnya lagi.
Mereka merasa, hal-hal seperti ini mencederai demokrasi karena hanya golongan tertentu yang terundang.
Pada hari pembentukan, ia mengakui juga tidak dilibatkan pihak kepolisian yang katanya tidak di undang secata resmi.
"Ini seperti setingan, ini hanya menguntungkan oleh pihak terkait. Ini jelas tidak transparansi. Ini uang rakyat loh melalui APBN. Jadi pengurus atau anggotanya harus diketahui oleh publik. Siapa-siapa saja anggotanya agar uang yang diberikan oleh negara bisa dipertanggungjawabkan jangan sampai kedepan ada permasalahan hukum dan mencederai program dari Presiden,"tegasnya.
Menurutnya, dana ini harus terbuka dan bisa dirasakan oleh semua masyarakat.
"Jangan hanya euforia ke masyarakat akan dapat uang besar, tapi kita harus jelas semuanya lebih tepatnya transparansi," Tutupnya. (***)