EXPRESSINDONEWS-- Jeane Laluyan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara yang dikenal baik hati dan suka menolong tidak pernah berubah usai dirinya menjabat sebagai anggota DPRD kota Manado hingga sekarang menjadi Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara.
kunjungan ke masyarakat disaat suka dan duka selalu jadi ciri khas Srikandi PDIP ini yang lebih baik memilih melihat dan turun langsung keadaan masyarakat.
Anggota DPRD Sulawesi Utara dari Fraksi PDI Perjuangan, Jeane Laluyan, menunjukkan kepeduliannya dengan hadir langsung di dua momen duka berbeda yang menyisakan banyak cerita dan luka, Senin (9/6/2025).
Legislator ini mengatakan kehadirannya bukan sekadar formalitas, tapi panggilan hati.
“Saya merasa terpanggil untuk sekadar meringankan beban keluarga. Saya membawa sedikit bantuan, bukan karena banyak, tapi ini bentuk kepedulian,” ujarnya.
Duka pertama datang dari keluarga almarhum Gabriel, seorang pasien yang sebelumnya berjuang melawan indikasi kanker otak.
Perjuangan Gabriel dan keluarga sempat tertahan oleh realitas pahit pelayanan kesehatan.
Setelah berobat di beberapa rumah sakit, Gabriel akhirnya dirujuk ke RS Prof. Kandou Malalayang, Manado, yang dianggap memiliki fasilitas dan perlengkapan operasi yang memadai.
Namun kenyataan tak seindah harapan. “Miris, selama hampir dua bulan, alat yang dibutuhkan untuk operasi katanya rusak,” cerita sang legislator berdasarkan pengakuan keluarga. Keluarga bahkan harus bolak-balik bertanya ke beberapa bagian rumah sakit, berharap mendapat kabar baik soal perbaikan alat tersebut.
Sayangnya, bukan jawaban solutif yang didapat, melainkan respons sinis dari oknum dokter. “Ibu saja yang jadi direkturnya,” begitu kata seorang dokter dengan nada ketus kepada keluarga.
“Saya pribadi merasa sangat sedih, kecewa, dan bingung mendengar perlakuan seperti ini. Keluarga korban bisa menjelaskan secara rinci bagaimana mereka diperlakukan di sana. Ini tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa kejadian ini akan menjadi perhatian serius dan pihak rumah sakit harus memberikan penjelasan terbuka.
Duka kedua datang dari hilangnya Bapak Reykli, seorang supir toko bangunan yang dikenal memiliki hobi memancing. Ia dilaporkan hilang dan terseret arus saat memancing. Kini sudah masuk hari ke-9 sejak Reykli terakhir terlihat.
“Ada saksi mata yang melihat beliau hanyut, tersedot arus, dan sejak itu tidak ada kabar. Keluarga masih terus mencari, berharap ada kejelasan, apapun bentuknya,” kata anggota DPRD tersebut, yang juga turut hadir memberikan dukungan moril pada keluarga.
Mengakhiri pernyataannya, sang legislator dapil Manado itu menyampaikan rasa duka yang dalam.
“Atas nama pribadi dan sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, saya menyampaikan belasungkawa mendalam. Kami ikut sepenanggungan dengan keluarga. Dan soal kejadian di RSUP Kandou Manado, ini menjadi atensi kami. Kami akan segera meminta penjelasan resmi dari pihak rumah sakit,” ucapnya. (***)