EXPRESSINDONEWS-- Komisi II DPRD Kabupaten Kepulauan Talaud mengunjungi kantor PLN Sulutenggo soal pemadaman listrik berkepanjangan di wilayah Kerja PLN UPL Lirung.
Dalam hal ini, Defit Nicot Bee sebagai sekretaris Komisi II angkat bicara soal pelayanan pemadaman listrik yang dinilai buruk.
Pasalnya, selama 22 tahun masyarakat harus menghadapi situasi yang dinilai tidak manusiawi ini yakni belum menikmati listrik yang layak.
“Pemadaman listrik kurang lebih 8-12 jam per hari menjadi tragedi sampai hari ini. Kematiannya seolah-olah jadi misteri yang sulit dipecahkan, ada apa?” kata Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Talaud ini.
Menurutnya, Talaud saat ini banyak dilirik Investor dari luar namun harus mundur karena persoalan listrik yang tidak kunjung ada solusi.
Padahal, listrik merupakan kebutuhan mendasar dengan tingkat ketergantungan masyarakat yang sangat tinggi. Akibat pemadaman yang terus terjadi, banyak aktivitas warga terganggu, mulai dari rumah tangga, usaha kecil, hingga perkantoran. Bahkan, kerugian materi akibat kerusakan peralatan elektronik juga dirasakan warga.
“Banyak investor yang melirik peluang investasi di Kabupaten Talaud, namun mundur karena persoalan listrik. Bahkan, yang sudah berinvestasi pun kini terhenti dan tidak lagi beroperasi,” tegasnya.
Defit menilai bahwa buruknya pelayanan PLN ULP di Talaud merusak citra pemerintah daerah, termasuk para wakil rakyat yang baru terpilih. Ia menyoroti adanya dugaan ketidakmampuan dalam manajemen operasional dan distribusi energi yang dilakukan PLN di wilayah tersebut.
“Cacian dan makian berkumandang di setiap sudut kampung, mewarnai beranda sosial media. Bahkan spontanitas masyarakat sampai pada perusakan barang dan bangunan milik PLN beberapa kali terjadi,” ungkapnya.
Defit mendesak pemerintah pusat untuk segera turun tangan dengan mengambil langkah tegas guna mengatasi krisis listrik yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud.
Dalam upaya dan tanggungjawab komisi II DPRD Talaud untuk memperjuangkan dan memastikan ketersidiaan listrik di kabupaten talaud, komisi II mengunjungi PLN UD SULUTENGGO dan PT. NUSA DAYA sebagai vendor anak perusahaan PLN yang bertanggungjawab terhadap pelayanan teknis pengoperasian mesin pembangkit listrik di ULP Lirung.
Dalam diskusi kondisi serta langkah-langkah PLN dan PT. Nusa Daya sebagai upaya percepatan penangan di ULP Lirung sebagai berkut :
1. PLTD Lirung defisit 183 KW
Kondisi sistem kelistrikan pulau salibabu.
Update tgl 25 Juni 2025
Unit yang tersedia ;
U2 Volvo Mobile DM 175 kW
U6 MTU DM 350 kW
U11 MAN DM 350 kW
U15 MWM DM 250 kW
U13 Cummins DM 700 kW
Kondisi Gangguan
DM 1.050 KW
BP 1.233 kW
Devisit 183 kW
Total padam
U2 Volvo Mobile DM 175 kW
U6 MTU DM 375 kW
U11 MAN DM 250 kW (DM menurun/ Temp tinggi)
U15 MWM DM 250 kW
U13 Cummins DM 0 kW (Gangguan Generator Utama Hangus)
Upaya percepatan dari ULP Lirung
- Perbaikan mesin U13 Cummins estimasi selesai akhir Julli 2025
- Menunggu mesin Cummins Normal kembali akan di datangkan mesin mobil untuk mengatasi pemadaman yang terjadi pada sistem Salibabu, estimasi mesin tiba minggu IV bulan juni 2025
- Relokasi Mesin 200 KW dari tagulandang
- Pengaktifan engine merk caterpilar
(Ket ULP Lirung)
2. PLTD Mangaran Defisit 310 KW
Kondisi kelistrikan pulau kabaruan
Update
Laporan Beban Puncak KIT Suluttenggo
PLTD : Mangaran
HARI/TANGGAL : Jumat 27 juni 2025
Jam : 18:30 Wita
PLTD PLN.
UNIT : 12 , Volvo Penta TAD 1242 GE / *637637*
DM. : 150 kw
BP. : 100 kw
Unit : 17 , Deutz Bf 8 M
*1015C/9120343*
DM : 120 kw
BP : 75 kw
Unit 18 MTU
DM : kw
BBN : kw / gangguan
unit 19 DEUTZ TCD L06 4V :
DM : 150 kw
BBN : 115 kw
TOTAL SISTEM PLN :
DM = 420 KW
BP = 290 KW
Padam. : 327 kw
Upaya percepatan yang dilakukan PLN sementara berproses pengiriman mobile genset jenis Volvo TAD 1641 GW 200 Kw dari sangihe dan pengaktifan 1 unit genset merk komatsu 150 Kw. (***)