EXPRESSINDONEWS — Praktik judi sabung ayam pisau terbesar di Sulawesi Utara kian terang-terangan berlangsung di kawasan Kayuwatu, Kelurahan Kairagi II, Kecamatan Mapanget, Kota Manado. Ironisnya, hingga kini arena yang disebut-sebut sebagai “derbi nasional” tersebut tak tersentuh aparat penegak hukum, baik Polresta Manado maupun Polda Sulut.
Informasi yang dihimpun, arena judi yang dikoordinir oleh mantan Kepala Lingkungan (Pala) bernama Ating ini diduga kuat berjalan mulus berkat adanya “koordinasi lancar” dengan oknum aparat. Bahkan, sejumlah saksi mata menyebut lokasi tersebut justru terasa aman dan nyaman karena kabarnya mendapat backup dari oknum TNI.
Setiap pekan, terutama di hari libur, arena sabung ayam pisau ini ramai dipadati ratusan orang, termasuk puluhan grup pemain dari luar daerah. Taruhan mengalir deras, dengan nilai mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Tak hanya taruhan antar pemain, warga sekitar juga menyebut setiap orang yang ingin masuk ke lokasi wajib membayar biaya masuk.
Derbi ayam pisau ini bahkan mengusung hadiah bernilai fantastis. Peserta yang ingin mengadu ayam harus membayar pendaftaran jutaan rupiah. Alhasil, perputaran uang di arena ini tak main-main: ratusan juta berputar hanya dalam satu kali gelaran.
Kondisi ini memicu kekecewaan masyarakat. Mereka mempertanyakan keseriusan aparat kepolisian dalam memberantas perjudian di Sulut.
“Pak Kapolda kan selalu bilang judi jadi prioritas pemberantasan. Kalau judi online dan togel saja bisa dibongkar, mengapa judi sabung ayam di depan mata dibiarkan bebas? Apa Kapolda dan Pangdam tidak tahu?” ujar sejumlah warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Diketahui, sejak kemarin hingga sore ini arena sabung ayam masih beroperasi. Bahkan, pada Senin dan Selasa yang bertepatan dengan hari libur, masyarakat menduga kembali akan digelar pertandingan.
Publik kini menyoroti kinerja Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Langie serta Kapolresta Manado Kombes Pol Irham Halid yang baru menjabat. Harapan masyarakat jelas: adanya tindakan tegas untuk menghentikan praktik judi sabung ayam pisau terbesar di Kairagi yang dinilai telah merusak tatanan hukum dan mencoreng citra aparat penegak hukum serta TNI-Polri di mata publik. (***)
