Sejak pagi hari, suasana penuh semangat dan keceriaan sudah terasa. Bendera merah putih dan hiasan nuansa kemerdekaan tampak menghiasi area kegiatan, menciptakan atmosfer kebanggaan nasional yang kental. Berbagai lomba tradisional yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat, seperti panjat pinang, lari marathon, serta beragam perlombaan rakyat lainnya, menjadi pusat perhatian dan sorak sorai para penonton.
Antusiasme peserta begitu besar, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa ikut ambil bagian dalam perlombaan. Panjat pinang menjadi salah satu yang paling seru, dimana kerja sama, kekompakan, dan semangat pantang menyerah benar-benar diuji. Tidak kalah menarik, lomba lari marathon menghadirkan semangat sportivitas dengan peserta yang berlari menyusuri jalanan sekitar, disambut tepuk tangan meriah dari masyarakat yang menonton di pinggir jalan.
Kegiatan ini tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menanamkan nilai kebersamaan, gotong royong, dan nasionalisme kepada seluruh masyarakat. PDI Perjuangan Minahasa Utara di bawah kepemimpinan Bapak Deni Lolong ingin menegaskan bahwa perayaan kemerdekaan bukan hanya sekadar seremonial, melainkan juga menjadi wadah membangkitkan semangat persatuan dan cinta tanah air.
Sebagai bentuk apresiasi, para pemenang lomba mendapatkan hadiah berupa uang tunai, piala, serta bingkisan menarik. Hal ini menambah keceriaan sekaligus memotivasi masyarakat untuk terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan serupa di tahun-tahun berikutnya.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini ditutup dengan suasana penuh keakraban, diwarnai canda tawa, serta rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang telah diraih oleh para pejuang bangsa. Semangat peringatan Hut republik Indonesia ke-80 di Minahasa Utara ini menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai perjuangan dan persatuan akan selalu hidup di tengah masyarakat, khususnya bersama PDI Perjuangan yang senantiasa dekat dengan rakyat.
(Chandra Matheos)