Expressindonews MANADO- Pelaksanaan Kongres Biasa Tahunan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulawesi Utara yang sejatinya sudah diagendakan dalam waktu dekat tgl 29 Agustus 2025,resmi mengalami penundaan. Informasi ini diperoleh setelah adanya surat balasan dari PSSI pusat kepada Asprov Sulut, yang menegaskan bahwa kongres tersebut harus ditunda sambil menunggu Peraturan Organisasi (PO) terbaru yang akan segera diterbitkan oleh federasi sepak bola nasional.
Sebelumnya, Asprov PSSI Sulut melalui jajaran pengurusnya telah mengirimkan surat resmi ke PSSI untuk melaporkan rencana penyelenggaraan Kongres Biasa. Surat tersebut berisi kesiapan daerah dalam menjalankan agenda rutin tahunan, termasuk laporan program kerja, evaluasi kompetisi, hingga pembahasan strategi pengembangan sepak bola di tingkat provinsi. Namun, PSSI pusat merespons dengan memberikan arahan agar pelaksanaan ditunda terlebih dahulu sampai PO baru dikeluarkan, demi penyelarasan sistem administrasi dan kompetisi di seluruh Asprov di Indonesia,Ujar Vendry Rorimpandey
Sebagai tindak lanjut, PSSI juga mengundang sekretaris Asprov PSSI Sulut untuk menghadiri annual meeting atau pertemuan tahunan yang akan digelar pada tanggal 6 hingga 9 September 2025 mendatang. Pertemuan ini diperkirakan akan menjadi forum strategis untuk membahas dua agenda penting, yakni finalisasi Peraturan Organisasi (PO) terbaru serta format kompetisi amatir di seluruh daerah.
Penundaan ini menjadi sorotan karena Kongres Biasa Asprov merupakan salah satu mekanisme penting dalam organisasi PSSI di tingkat provinsi. Kongres bukan hanya forum untuk evaluasi, tetapi juga wadah penyusunan rencana kerja, penguatan struktur organisasi, serta pengambilan keputusan penting terkait penyelenggaraan kompetisi. Dengan adanya penundaan, sejumlah agenda internal Asprov Sulut, termasuk persiapan Liga 4 Zona Sulawesi Utara dan program pembinaan usia muda, juga diperkirakan akan menunggu kejelasan dari regulasi pusat.
Meski demikian, pengurus Asprov PSSI Sulut menyatakan siap mengikuti arahan federasi pusat demi terciptanya harmonisasi dan keseragaman aturan di seluruh Indonesia. Kehadiran sekretaris Asprov pada pertemuan tahunan awal September nanti diharapkan mampu membawa kepastian regulasi, sehingga roda kompetisi dan pembinaan sepak bola di Sulut dapat kembali berjalan sesuai rencana.
Dengan demikian, seluruh klub anggota, pengurus daerah, dan pelaku sepak bola Sulawesi Utara diminta bersabar menunggu keputusan resmi setelah pertemuan nasional tersebut. Harapan besar tertuju pada keluarnya PO terbaru, yang diyakini akan menjadi pijakan penting bagi kelanjutan pembinaan sepak bola amatir serta pengembangan kompetisi di tingkat provinsi hingga nasional.
(Chandra Matheos)