Expressindonews Manado - Di usia yang masih sangat belia, Sandi Daud telah menunjukkan kualitas sebagai salah satu bek kanan paling menjanjikan yang dimiliki tim PS Manado U-15. Lahir dengan semangat juang tinggi di lapangan, Sandi dikenal sebagai pemain yang disiplin, tangguh, dan selalu tampil konsisten menjaga lini pertahanan timnya.
Sandi bukanlah nama asing dalam dunia sepak bola usia muda. Sebelum berseragam PS Manado, ia merupakan bagian dari Bina Taruna, sebuah klub pembinaan usia dini yang banyak melahirkan pemain berbakat. Pengalaman bersama Bina Taruna membentuk karakter Sandi sebagai pemain yang tidak hanya kuat dalam bertahan, tetapi juga berani maju membantu serangan.
Meski berposisi sebagai bek kanan, gaya bermain Sandi sering membuat lawan kewalahan. Ia kerap melakukan overlapping hingga ke kotak penalti lawan, memberi tambahan daya dobrak bagi tim. Kecepatan, ketenangan, serta kemampuan membaca permainan membuatnya tak hanya menjadi benteng kokoh di lini belakang, tetapi juga tumpuan ketika tim membutuhkan variasi serangan dari sisi sayap.
Tidak bisa dipungkiri, dukungan keluarga juga menjadi faktor penting dalam perjalanan karier sepak bolanya. Ayahnya, selain menjadi korlap PS Manado, juga dikenal sebagai sosok yang berpengaruh karena menjabat Walpri Komisaris Bank BSG sekaligus Walpri Ketua Harian KONI Sulut. Kehadiran sang ayah di sisi lapangan sering kali memberi semangat lebih bagi Sandi, membuatnya tampil penuh dedikasi setiap kali mengenakan jersey PS Manado.
Di luar lapangan, Sandi tetap menjalani kesehariannya sebagai seorang pelajar. Ia tercatat sebagai siswa di SMP Hati Kudus Winangun, tempat di mana ia menyeimbangkan pendidikan akademik dengan ambisi besar di dunia sepak bola. Meski padat dengan jadwal latihan dan pertandingan, Sandi mampu menjaga disiplin baik di sekolah maupun di lapangan hijau.
Momen puncak dalam karier mudanya sejauh ini terjadi pada Senin, 18 Agustus 2025. Di hari bersejarah itu, Sandi menjadi bagian penting keberhasilan PS Manado U-15 menjuarai Piala Soeratin U-15 Zona Sulawesi Utara. Tidak hanya sekadar juara, kemenangan tersebut memastikan langkah PS Manado melaju ke tingkat Nasional, membawa nama daerah ke kancah yang lebih tinggi.
Ps manado tampil dengan menurunkan 97% kelahiran 2011 dimana regulasi kategori U15 yg di pertandingkan.tapisemua kerja keras anak-anak serta pelatih management dan official mendapat hasil yg sempurna.
Dengan usia baru 15 tahun, jalan panjang masih terbentang di hadapan Sandi Daud. Namun, dengan disiplin, dedikasi, dan mental baja yang ia miliki, banyak pihak percaya bahwa Sandi akan menjadi salah satu pilar masa depan sepak bola Sulawesi Utara, bahkan Indonesia. Ia bukan hanya sekadar palang pintu kokoh, tetapi juga simbol generasi muda yang siap membawa harum nama daerahnya di kancah nasional.
Ps manado tampil dengan menurunkan 97% kelahiran 2011.. d mana regulasi kategory U15 yg d pertandingkan.tp semua kerja keras anak"serta pelatih management dan official mendapat hasil yg sempurna
