Ketajamannya di depan gawang membuat barisan pertahanan lawan selalu waspada setiap kali dirinya menguasai bola. Gerakannya yang luwes meskipun bertubuh tinggi menjadikan Jastin sulit dihentikan, terutama saat berada di dalam kotak penalti. Kejeniusan membaca ruang dan insting gol yang tajam membuat dirinya sering berada di posisi tepat untuk mengeksekusi peluang. Tak jarang, dalam beberapa pertandingan, Jastin membombardir lini belakang lawan dengan pergerakan cerdas, sundulan akurat, dan tendangan keras yang ia miliki.
Bermain di level U15 bukanlah hal yang mudah bagi pemain seusianya, namun Jastin justru tampil percaya diri. Ia mampu bersaing di level satu tingkat lebih tinggi dengan ketenangan luar biasa, seolah sudah terbiasa menghadapi atmosfer pertandingan besar. Hal inilah yang membuat namanya sering diperbincangkan, bukan hanya oleh para suporter, tetapi juga para pengamat sepak bola usia muda di Sulawesi Utara.
Kontribusi Jastin di lapangan tidak hanya dalam bentuk gol, tetapi juga keberanian membuka ruang bagi rekan setimnya. Dengan tubuh jangkungnya, ia menjadi target man ideal, memantulkan bola untuk serangan kedua, hingga memaksa bek lawan bekerja ekstra keras. Tak heran bila pada akhirnya, Jastin dinobatkan sebagai salah satu pemain terbaik di ajang Piala Soeratin U15.
Bagi PS Manado, kehadiran Jastin Palempung adalah aset berharga. Bagi lawan-lawannya, ia adalah ancaman nyata yang selalu membayangi. Dan bagi sepak bola Sulawesi Utara, Jastin adalah harapan baru—seorang striker muda dengan masa depan cerah, yang mungkin kelak akan menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Indonesia.