LATEST POST

latest

Tarkam dan Maraknya Kriminalitas: Generasi di Persimpangan Jalan

Rabu, 13 Agustus 2025

/ by Nanang

 


EXPRESSINDONEWS— Kota yang kerap dielu-elukan sebagai destinasi pariwisata dunia kini tengah dihantui fenomena memprihatinkan. Dalam beberapa bulan terakhir, aksi kriminalitas dan tawuran antarkampung (tarkam) terus menyeruak di tengah masyarakat Manado. Kekerasan yang merenggut nyawa seakan perlahan menjadi pemandangan biasa.

Anggota DPRD Kota Manado dari Fraksi Keadilan Demokrasi, Sri Nanda Lamadau, menyebut kondisi ini sebagai “pandemi kriminalitas” yang menggerogoti generasi muda. Legislator asal Dapil Tuminting–Bunaken dan Bunaken Kepulauan itu menilai persoalan ini merupakan gejala dekadensi moral dengan akar masalah yang kompleks.

 “Mulai dari kesenjangan sosial akibat krisis ekonomi, hingga minimnya lembaga atau instansi yang mau serius melakukan pembinaan terhadap generasi pelanjut kota Manado,” tegas Nanda.

Ia menyoroti mudahnya akses terhadap minuman keras, lemahnya pengawasan orang tua, guru, tokoh masyarakat, dan kurangnya peran aktif pemerintah. Menurutnya, kondisi ini kian memupuk budaya kekerasan yang memengaruhi mentalitas anak muda.


Nanda bahkan mengisahkan pengalaman pribadinya saat bertanya kepada seorang pelaku penganiayaan tentang motifnya.

“Dengan sombongnya dia jawab: ‘Mo suka cari nama.’ Ini kan gila? Apakah kewarasan mereka terganggu oleh peran-peran ekstrem yang dianggap keren dan kekinian?” ujarnya geram.

Legislator NasDem ini mengingatkan, jika dibiarkan, fenomena tersebut bukan hanya mencoreng citra kota dan mengurangi minat investasi, tetapi juga mengancam peluang Indonesia memanfaatkan bonus demografi.

 “Inikah generasi Indonesia emas yang kita harapkan?” sindirnya.

Nanda mendesak Pemerintah Kota Manado untuk mengalokasikan anggaran yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui program positif bagi anak muda—bukan sekadar hiburan sesaat. Ia juga mendorong optimalisasi perangkat di tingkat kelurahan hingga lorong, Satpol PP, karang taruna, dan organisasi kepemudaan seperti KNPI untuk terjun aktif.

“Jangan biarkan polisi dan tentara bekerja sendirian. Ini tugas kita semua,” tegasnya.

Sebagai wujud komitmen, Nanda menyatakan kesediaannya turun langsung bersama yayasan yang ia pimpin untuk mengedukasi pemuda-pemudi di lapangan. Ia meyakini, mayoritas pelaku kekerasan hanyalah kelompok yang haus perhatian dan penghargaan, yang kini berada di persimpangan jalan.

Mengakhiri pernyataannya, Nanda mengapresiasi kerja keras Polrestabes Manado.

“Saya berharap kepolisian lebih maksimal lagi dalam menghadapi berbagai masalah sosial kemasyarakatan di Manado,” pungkasnya. (***) 


Don't Miss
© all rights reserved
made with www.expressindonews.com