EXPRESSINDONEWS-- Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Manado bersama Tim TAPD, Senin (1/9/2025), berubah panas saat pembahasan anggaran Dinas Pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado, Steven Tumiwa, menjadi sorotan utama setelah tak mampu memberikan penjelasan rinci terkait alokasi anggaran sebesar Rp2 miliar.
Anggota Banggar, Stenly Tamo, bahkan meluapkan kemarahan di ruang paripurna DPRD. Ia menilai Dinas Pendidikan tidak profesional dan gagal mempertanggungjawabkan setiap item anggaran yang diajukan.
"Bagaimana mungkin anggaran sebesar Rp2 miliar dibuat, tapi pihak dinas sendiri tidak tahu detailnya? Ini menunjukkan ketidakseriusan dan tidak layak dipertahankan," tegas Tamo dengan nada tinggi.
Kritik juga datang dari anggota DPRD lainnya, Ferdinand Dumais, yang menyoroti adanya anggaran untuk jasa konsultan dalam paket tersebut. Ia menyebut, langkah itu hanya menguras keuangan daerah tanpa manfaat signifikan.
"Anggaran ini sudah jelas buang-buang uang negara. Kalau dinas tidak bisa menjelaskan secara konkret, jangan harap disetujui," ujar Dumais memberi peringatan keras.
Hampir seluruh anggota Banggar kompak mempertanyakan alokasi anggaran tersebut, mulai dari pos rehabilitasi toilet hingga pengawasan konsultan yang dinilai tidak relevan. Situasi itu membuat pengusulan anggaran Dinas Pendidikan terancam ditahan hingga pihak dinas mampu memberikan jawaban jelas dan akuntabel.
Agenda rapat yang seharusnya berjalan lancar akhirnya menjadi panggung kritik keras terhadap kinerja Dinas Pendidikan. Sorotan ini sekaligus menegaskan bahwa penggunaan dana publik tidak bisa main-main, apalagi tanpa transparansi dan pertanggungjawaban yang memadai. (***)