EXPRESSINDONEWS-- Kasus dugaan korupsi dana hibah GMIM yang saat ini bergulir di Pengadilan Negeri Manado terus menjadi sorotan publik. Banyak kalangan menilai perkara ini bukan sekadar persoalan hukum biasa, melainkan menjadi ujian serius bagi integritas lembaga peradilan di Sulawesi Utara.
Aktivis anti korupsi sekaligus Ketua LSM INAKOR Sulawesi Utara, Rolly Wenas, menegaskan pentingnya majelis hakim menjaga kehormatan dan marwah peradilan dengan tetap tegak lurus pada fakta persidangan serta aturan hukum yang berlaku.
“Saya memberikan warning agar hakim tidak membiarkan opini pihak luar memengaruhi penilaian. Hakim tidak perlu takut mengambil keputusan yang benar, karena keberanian menegakkan hukum adalah bagian dari mandat konstitusional,” tegas Rolly Wenas.
Lebih lanjut, Rolly meminta Komisi Yudisial (KY) dan Mahkamah Agung (MA) untuk melakukan pengawasan melekat terhadap jalannya persidangan. Menurutnya, kehadiran lembaga pengawas peradilan sangat penting guna memastikan proses hukum berjalan independen, transparan, dan bebas dari tekanan pihak mana pun.
Selain itu, ia juga mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turut mencermati perkembangan perkara hibah GMIM tersebut. Rolly menilai, keterlibatan KPK akan memperkuat kepercayaan publik bahwa penegakan hukum terhadap dugaan penyimpangan dana hibah dilakukan secara menyeluruh, objektif, dan adil.
“LSM INAKOR Sulawesi Utara mengajak seluruh elemen masyarakat sipil untuk terus mengawal jalannya sidang. Penegakan hukum yang bersih hanya bisa tercapai jika semua pihak berkomitmen menjaga independensi peradilan dan tidak menoleransi praktik yang dapat merusak integritas proses hukum,” pungkasnya.
