EXPEESSONDONEWS-- Anggota DPRD Kota Manado, Yasir Taruk Bua, personel Komisi III dari Partai Perindo – Fraksi PDIP Dapil Singkil–Mapanget, menggelar agenda Reses di Kelurahan Kairagi Dua. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang hadir untuk menyampaikan berbagai persoalan yang mereka hadapi sehari-hari.
Dalam pembukaan, Yasir Taruk Bua menegaskan kembali fungsi reses sebagai sarana bagi anggota DPRD untuk turun langsung ke masyarakat, menyerap aspirasi, dan memastikan kebijakan pemerintah sejalan dengan kebutuhan warga di lapangan.
“Reses adalah waktu bagi kami untuk mendengar langsung keluhan dan usulan masyarakat, kemudian memperjuangkannya melalui mekanisme di DPRD,” ujarnya.
Warga menyampaikan beragam persoalan yang memerlukan perhatian serius pemerintah. Salah satu di antaranya adalah penanganan masalah sampah yang dinilai belum maksimal.
Beatrix Sundalangi, warga setempat, menyoroti soal keamanan lingkungan, khususnya terkait aktivitas sekelompok mahasiswa Irian yang tinggal di sekitar kawasan tersebut.
“Mereka sering kumpul sambil mabuk-mabuk. Kami minta pihak kepolisian menindaklanjuti demi keamanan lingkungan,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan keluhan mengenai knalpot racing yang sangat mengganggu kenyamanan warga.
Kritik juga diarahkan kepada pelayanan PDAM. Warga mengeluhkan banyaknya pipa bocor dan lambatnya penanganan dari petugas.
“Kalau terlambat bayar langsung didenda, tapi kalau ada kerusakan penanganannya lama,” keluh beberapa warga.
Tokoh masyarakat, Fentje Karundeng, menyampaikan apresiasi atas digelarnya agenda reses ini. Namun ia juga menyoroti kondisi Kota Manado yang belakangan dinilai masuk daftar kota terkotor berdasarkan berbagai survei.
“Mapanget ini pintu gerbang karena ada bandara. Apakah ini bentuk kelalaian atau memang kualitas kepemimpinan kota?” ucapnya.
Mewakili Dinas Sosial, perwakilan warga menjelaskan bahwa Lansia usia 70 tahun ke atas akan menerima bantuan sebesar Rp500 ribu per bulan selama tiga bulan, khusus bagi mereka yang masuk dalam kategori desil 1–4. Informasi ini disambut baik warga.
Dalam penutup, Yasir Taruk Bua merangkum sejumlah aspirasi dominan dari masyarakat Kairagi Dua.
“Masukan yang paling banyak adalah soal drainase tersumbat yang perlu pembenahan dari pemerintah,” jelasnya.
Ia juga menyoroti minimnya informasi masyarakat terkait beberapa layanan gratis pemerintah, seperti ambulans dan lahan pekuburan yang prosedurnya harus melalui ketua lingkungan.
“Saya berharap melalui reses ini, semua masukan dapat direalisasikan pemerintah sesuai mekanisme,” ujarnya.
Yasir turut membahas soal program bus Trans Manado yang belum sepenuhnya dipahami masyarakat, termasuk perlunya pembangunan selter di beberapa titik.
Terkait demo sopir angkot, Yasir menjelaskan langkah DPRD dalam mencari solusi.
“Kami sudah menyampaikan ke Dinas Perhubungan. Dampak pasti ada, tapi solusi pertama yang kami dorong adalah agar sopir mikrolet bisa dipekerjakan di Trans Manado sehingga mereka tidak kehilangan pekerjaan,” tegasnya. (***)
