Foto: Sekertaris Hiswana Migas Jemmy Begi (Kiri) Ketua Hiswana Migas Sonny Bongkriwang (kanan)
MANADO-- Ketua Hiswana Migas DPC V kota Manado di wilayah kerja Sulawesi Utara, Sonny Bongkriwang menggelar rapat koordinasi bersama seluruh pemilik SPBU yang ada di kota Manado, Kamis (13/10/2022).
Dalam rapat koordinasi tersebut, Sonny mengatakan telah membahas subsidi tepat mengenai barcode yang masih dalam tahap sosialisasi.
"Yah hampir 70 sekian pengusaha SPBU hadir dalam rapat koordinasi DPC V kota Manado ini. Dan pembahasan pertama persiapan subsidi tepat dan akan dipakainya barcode (my pertamina) yang saat ini masih dalam tahap sosialisasi dan dalam waktu dekat ini akan diimplementasi,"tutur Sonny.
"Jadi kita bahas semua kendala dilapangan kalau ada yang kurang, baik segi teknis, jaringannya kesiapan masyarakat, itu laporan dari teman-teman SPBU akan saya bawa sebagai ketua DPC V ke Makasar pada senin, karena kami akan rapat audiensi dengan GM pertamina seluruh DPD VII,"tambahnya lagi.
Selain itu, terkait pemberitaan mafia solar di Media sosial yang akhir-akhir ramai diperbincangkan, Bongkriwang mengatakan tidak pernah kenal sama sekali dengan para mafia-mafia tersebut.
"Kami rapat juga terkait penyaluran solar, yang akhir-akhir banyak isu yang berkembang terkait " Mafia Solar". Mereka yang ramai di SPBU, yang mencari keuntungan sepihak, sejujurnya kami tidak mengenal mereka, dimana tempat mereka,"tegasnya lagi.
Dia juga menghimbau kepada seluruh teman-teman anggota Hiswana Migas supaya bekerja lebih meningkatkan pengawasan, dan semua manager serta operator bekerja sesuai SOP.
"Kami mengharapkan dukungan dari masyarakat, LSM dan teman-teman media," Imbuhnya lagi.
Dirinyapun menyebutkan sangat mensupport tindakan aparat penegak hukum dalam proses pengawasan untuk penyaluran solar.
"Kami mendukung dan sangat support. Tapi bila mana dilakukan oleh oknum pengawas, operator ataupun mafia solar kami sangat mendukung untuk di proses hukum. Dan kalaupun ada anggota Hiswana Migas yang terlibat serta terbukti, saya akan merekomendasikan ke pertamina supaya ditindak sesuai kontrak yang ada di pertamina,"ucapnya kembali.
Adapun, sebagai penanggung jawab, Sonny meminta untuk para aparat penegak hukum untuk bisa mempertimbangkan kepentingan masyarakat umum.
"Kalau sudah melaksanakan olah TKP, dan yang terlibat disitu silahkan diproses. Tapi Nozel ini kalau sudah selesai di olah TKP tolong dibuka. Karena solar yang ada disini bukan milik SPBU, bukan milik pertamina ini milik masyarakat umum, ini solar subsidi kami hanya ditugaskan menjaganya,"
Di waktu yang sama, Sekertaris Hiswana Migas, Jemmy Mogi mengatakan, Sudah ada masalah baru terkait beberapa kemacetan di SPBU-SPBU.
"Fenomena yang terjadi, penutupan SPBU salam rangka proses hukum, sudah terjadi penimbunan titik kemacetan antrian di SPBU yang menjual Solar subsidi. Memang dulunya terbagi, tapi sekarang karena ditutup beberapa makanya terjadi antrian panjang. Kami berharap, SPBU yang kena sanksi prosesnya cepat selesai, agar SPBU yang diproses bisa beroperasi lagi,"tutup Jemmy. (***)