LATEST POST

latest

Di Ommo Kopi, Batutulis Kreatif Siap Helat Pentas Puisi Rendra Si Burung Merak.

Sabtu, 19 November 2022

/ by Nanang




EXPRESSINDONEWS - Bukankah bangsa tanpa seni setara dengan bangsa tanpa nyawa. Hal ini menunjukkan suatu denyut nadi Peradaban terus berkembang di tanah nyiur melambai bahkan terlebih khusus di kota multitalenta di ujung utara manado..

Terbukti ketika komunitas seni Sanggar Kreatif dalam wadah Batutulis Kreatif Siap Helat Pementasan Puisi-puisi Rendra Si Burung Merak. Sabtu (19/11/202) Pukul 18.00 Wita di Cafe Ommo Kopi.


Mengambil Tema : 'Sepoeloeh NovembeRendra' wadah Batutulis Kreatif terus menunjukkan eksistensi berkesenian di Kota Manado sebagai bentuk kecintaan batutulis kreatif dan kerabat kerja yang terlibat untuk sastra dan sejarah Indonesia. 


"Melalui Pagelaran Puisi, Musikalisasi Puisi, Musik, Serta Choir Puisi," ucap Aldes Sambalao yang juga selaku generasi kedua dari pentolan Bengkel Teater Rendra dari Sang Maestro Iverdixon Tinungki.


Dalam acara mengenang Ws Rendra, Aldes Sambalao dan Vick Chenore, selain membacakan puisi karya Rendra, mereka berdua juga melantunkan lagu puisi karya sang guru Iverdixon Tinungki.


Dalam Sastra Batutulis Kreatif hari ini Pukul 18.00 Wita, puisi-puisi Rendra bakal dibawakan oleh aktor teater, penyair, sastrawan, dan perupa yang ada dibumi nyiur melambai diantaranya para sesepuh penulis naskah drama, Erik Dajoh, Papanialo, Vence Mait, Sovian Lawendatu,  Amato Aseggaf, Jamal Rahmat Iroth, Deasy Mewenkang, Feki Korto, Dona Keles serta dua Maestro yakni Iverdixon Tinungki dan Leonardo Axel Galatang.


Tak kalah menarik juga para seniman teater generasi milenial diantaranya Cristy Puitika Tinungki, Tisye Tinungki, Debora Maengkom, Meltin Laserto, Juan, Arya Pontoh, Ridel, Ando Somba, Richard Juandi Salensehe, Randy Beers, Jul, Stenly Entjerau, Seftino Sambalao,  Maradona Dauha, Albert Piterhein Nalang, Merry Pasikuali, Jack Kurmasela, Icha Rawung, Stev Takasanakeng, Anggario Tamara, Marcho Kangiras, Charles Lumi. 


Serta para seniman teater dari Kota Bitung, Junaindi Bawotong, Donald Bentian, Jendrico Galatang, Bigromel Hamel, Servi Kamagi, Richi, Richter Takahindangeng


Kembali Rendra...


Rendra, yang dijuluki sebagai Burung Merak, selain dikenal sebagai penyair, ia adalah seorang aktor, penulis naskah teater dan sutradara teater. Ia mempunyai kelompok teater yang dikenal dengan nama Bengkel Teater. 


Rendra telah meninggal pada bulan Agustus 2009, tetapi puisi-puisinya terus dibacakan oleh generasi berbeda-beda.


Kapan Rendra membaca puisi Sejak tahun 1950-1970an, orang dengan segera terpikat akan kemampuannya membaca puisi. Bahkan bukan hanya terpikat, malah seperti tersihir. Penampilannya dalam membaca puisi penuh pesona, dan setiapkali dia tampil membaca puisi, panggung selalu penuh. Padahal untuk masuk harus membeli tiket, yang tidak murah. Namun orang berbondong-bondong memenuhi panggung.


Diketahui juga, Rendra memiliki sikap kritis terhadap kekuasaan. Karya-karyanya, terutama naskah drama, selalu penuh kritik terhadap kekuasaan, sehingga semasa rezim orde baru, Rendra seringkali dilarang pentas. (Albert)

Don't Miss
© all rights reserved
made with www.expressindonews.com