LATEST POST

latest

Kemajuan Pendidikan ODSK & Tuturan Kepsek SMAN 1 Manado, Hingga Sejarah Lahirnya Hari Guru Nasional.

Jumat, 25 November 2022

/ by Nanang

 


Foto Ist : Kepsek SMA Negeri 1 Kota Manado, Drs. Jemmy Jems Jermias.

MANADO-- Didatangi oleh para guru dan pegawai pendidikan hingga akhirnya terbentuklah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)


Setelah kemerdekaan, Lahirnya Hari Guru Nasional, para tenaga pendidik Indonesia lantas melahirkan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta.


Lantas bagaimana dengan perkembangan sekarang sejak 75 tahun yang lalu hingga pada hari ini tanggal 25 November 2022.


Bagi Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Kota Manado, Drs.Jemmy James Jermias. Saat dihubungi oleh awak media. Jumat (25/11/2022) Mengatakan. Tak terkecuali di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Kami selaku tenaga pendidik menyampaikan rasa hormat dan bangga bagi Pemimpin nomor satu di Bumi Nyiur melambai ini yakni Pak Gubernur Olly Dondokambey,SE dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (ODSK)


Menjadi bukti nyata kemajuan di dunia pendidikan bagi tenaga pendidik di sekolah-sekolah menengah atas maupun di sekolah-sekolah menengah kejuruan SMA/SMK se-15 Kabupaten/Kota se-Sulut," ucap Kepsek SMA Negeri 1 Manado ini.


"Namun, tahukah Kita mengapa tanggal 25 November dipilih untuk memperingati Hari Guru Nasional? 


Hari Guru Nasional berkaitan erat dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang diawali oleh terbentuknya Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada tahun 1912," kata Jemmy Jermias


Menurut Jermias, PGHB dibentuk untuk memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki latar pendidikan berbeda-beda. Beriringan dengan perkembangan organisasi guru, maka munculah organisasi-organisasi guru lainnya.


"Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah.


Dengan latar pendidikan, pangkat, dan status sosial yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua yang menggunakan bahasa pengantarnya bahasa daerah ditambah bahasa Melayu," tutur Jermias 


"Dijelaskan Jermias. Selain PGHB, berkembang pula organisasi guru baru antara lain Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB).


Disamping organisasi guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan atau lainnya seperti Christelijke Onderwijs Vereniging (COV), Katholieke Onderwijsbond (KOB), Vereniging Van Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan agama.


Perjuangan guru tidak lagi berfokus pada perbaikan nasib serta kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, melainkan beralih menjadi perjuangan nasional meraih kemerdekaan," jelas Kepsek SMAN 1 Manado ini.


"Kemudian, di tahun 1932, PGHB berganti nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Saat Indonesia diduduki oleh Jepang, segala bentuk organisasi dilarang, sekolah ditutup, dan PGI pun tidak dapat beraktivitas seperti sedia kala. 


Namun, situasi berubah saat Indonesia berhasil menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. 


"Kemudian, pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan hari lahir PGRI yakni 25 November sebagai Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tahun," ungkap Jemmy Jermias (Albert)

Don't Miss
© all rights reserved
made with www.expressindonews.com