Foto Ist : Wakil Ketua DPRD Manado Adrey Laikun bersama istri tercinta Pdt. Meyke Meylani Polii, Sth. Pada Memakai Baju Adat di Hut Kota Manado.
EXPRESSINDONEWS- Pelaksanaan Lomba Masamper yang bertajuk Manado Competition (Kompetisi) yang bertempat di Pusat Kota Pasar 45 Taman Kesatuan Bangsa (TKB) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Manado dibawah Pemerintahan Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota (Wawali) Richard Sualang (AARS) mengundang simpati bagi kalangan warga Nusa Utara.
Salah satunya Adrey Laikun, saat diwawancarai awak media diruangan Pimpinan DPRD Manado.
Kamis (01/12/2022).
Laikun menilai, pelaksanaan Manado Christmas Competition Masamper yang dihelat di TKB Pasar 45 Manado sungguh mengundang decak kagum bagi warga Nusa Utara yang berdomisi di Kota Manado," tutur Adrey Laikun yang juga selaku Wakil Ketua DPRD Manado.
Bagaimana tidak perhelatan lomba masamper bagaikan euforia di moment Piala Dunia 2022 (Word Cup Qatar)
Nampak Foto Kedua Peserta GM Gantra dengan memakai kostum mirip Spanyol (Duduk) dan GM ST 25 Memakai kostum mirip Belanda (Berdiri).
"Saat saya menghadiri undangan selaku Pimpinan DPRD Manado di acara pembukaan Manado Christmas Competition Choir dan Masamper. Kamis (30/11/2022) Malam. Seusai acara pembukaan, saya pun mengikuti jalannya lomba masamper.
Hal yang menarik pun tercipta ketika kedua peserta lomba yakni Group Masamper (GM) Gantra Manado dan ST 25. Dentuman suara yang tepatnya dibelakang tempat duduk panggung kehormatan, berbunyi Sie Seng Poloh Kuca Spanyol, Kuca Belanda.
"Setelah memperhatikan secara seksama, ternyata seragam (Kostum) kedua peserta tersebut mirip kontestan piala dunia Qatar yakni Negara Spanyol yang dialamatkan kepada GM Gantra Manado dan kontestan Negara Belanda Mirip GM ST 25," ucap Legislator Nusa Utara dari Dapil Tuminting, Bunaken dan Kepulauan ini.
Dikatakan Adrey Laikun yang juga keturunan Nusa Utara yang dibesarkan di Pulau Bunaken dalam artian bahasa sangir nie pemunakeng ini lahir dari marga keluarga besar Bansaleng
Bahwa demikianlah peradaban budaya Masamper, dalam kutipan tulisan Maestro Puisi Bang Iverdixon Tinungki, yang dimuat oleh media barta1.com. "Diawal tahun 1900 Nn. C.W.S. Steller menawarkan diri menjadi pelatih sampregening Jemaat Kristen Paghulu. Lambat laun kesenian eropa ini terinkulturasi dengan kesenian “tunjuk”. Kemudian muncul kesenian masamper yang merupakan persilangan antara paduan suara gereja dan kesenian tradisional. Pengistilahan sampri sebagai paduan suara masih digunakan sampai tahun 1960-an. Bersamaan dengan itu sudah muncul istilah sampere yang menggantikan istilah tunjuk pada kegiatan mebawalase kantari.
"Dengan demikian perkembangan masamper hidup melalui tradisi kesenian mebawalase sambo yang kental dengan kepercayaan magis, selanjutnya tradisi tunjuke, yang juga pada perkembangannya masih dipercayai pada beberapa lagu mengandung unsur magis. Kedatangan bangsa eropa melalui para Zending dengan pelan-pelan menetralisir hal-hal demikian dengan sentuhan kehidupan rohani melalui lantunan musik gereja yang disebut Zangvereeninging atau Masamper," kata Laikun
"Diungkapkannya, hingga hari ini tradisi kesenian masamper sudah berkembang sangat jauh. Proses kesenian masamper pun sudah sering dilombakan melalui proses Mebawalase Kantari (berbalas lagu). Penyelenggaraannyapun meluas dan tidak hanya di daerah kepualauan Nusa Utara.
Bahkan dentuman suara para peserta lomba masamper serta para pengunjung maupun penonton dari latar belakang yang berbeda datang menyaksikan lomba masamper yang bertajuk Manado Christmas Competition Masamper yang selenggarakan oleh Pemkot Manado selama dua hari terakhir di Pusat Kota Pasar 45 Manado tepatnya di Taman Kesatuan Bangsa dipadati oleh warga nusa utara yang diketahui kurang lebih dari 1000 - 2000 orang," ungkap Ketua Umum Ormas Parimponang yang dalam artian bahasa sangir yakni tempat perhimpunan.
Sementara itu Pelaksanaan Manado Christmas Comptition Choir & Masamper turut diamini oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Franky Porawouw mengatakan, Ivent Lomba Masamper sebagaimana yang sudah dipercayakan oleh Pimpinan kami yakni Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang.
"Tugas kami dari DLH mengamankan penuh sarana perlombaan dengan menjunjung tinggi kebersihan yang ada disarana perlombaan yang tepatnya di TKB 45 yang juga selaku wilayah tugas kerja dari DLH.
Terlebih khusus dipastikan supaya seusai perlombaan semua sampah yang ada dipastikan aman dan tanpa berserakan sebagaimana petunjuk dari Pak Walikota dan Wakil Walikota.
"Ditambah juga pengamanan dari polisi pamong praja dan pihak kepolisian polresta dan polsek wenang manado," pungkas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Franky Porawouw. (Albert)