EXPRESSINDONEWS — Bonyx Yusak Saweho, atau akrab disapa “Bonix”, adalah bukti hidup bahwa sebuah perjalanan hidup bisa melampaui batas ring dan gelanggang olahraga. Kini aktif menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Manado, sosoknya mencerminkan integritas, prestasi, dan dedikasi — baik sebagai atlet maupun abdi negara.
Lahir pada 11 November 1982 di Manado, Bonyx mewarisi darah juara. Ia mengawali kiprah gemilang di dunia tinju amatir nasional hingga akhirnya meraih medali emas di SEA Games 2001 di Kuala Lumpur . Prestasi gemilang tersebut membuka jalan baginya bersaing di level PON—tahun 2008 ia memenangkan medali emas —dan berpuncak pada partisipasinya di Olimpiade Athena 2004, menjadikannya petinju Indonesia terakhir yang tampil di ajang tersebut hingga kini .
Kontribusi untuk Pembinaan Tinju, Setelah gantung sarung tinju, Bonyx tidak turut mengabdi jauh dari dunia tinju. Ia aktif di Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP-Pertina) periode 2016–2020 . Di tingkat daerah, ia membina para petinju dari Sario Boxing Camp (SBC), sebuah sasana yang lahir dari kerja keras dan semangat kebersamaan. “Mau perempuan, anak saya atau atlet yang lain tetap sama, tidak dibeda-bedakan. "Kita sama-sama punya niat dan mimpi untuk membangun olahraga tinju di Sulut,” ujarnya menekankan pentingnya kesetaraan dan kerja keras .
Di bawah kepemimpinannya sebagai Ketua Komtek Pertina Sulut, banyak prestasi gemilang diraih, seperti saat Wali Kota Cup Manado 2023 di mana SBC tampil dominan . Ia juga memimpin tim tinju Sulut meraih 2 emas, 1 perak, dan 1 perunggu di PON XX Papua 2021 melampaui target awal hanya satu emas . Bahkan di PON XXI (2024), ia optimis tim Sulut bisa mendulang hingga 7 medali emas berkat persiapan intensif dan dukungan pemerintah provinsi .
Dari Camat hingga Kepala Dispora: Jejak Langkah di Layanan Publik Perjalanan karier Bonyx tak berhenti di ring atau pelatnas. Setelah pensiun sebagai atlet, ia menjadi Pegawai Negeri Sipil dan dilantik menjadi Camat Tuminting pada awal 2020 oleh Wali Kota Manado — suatu jabatan yang menegaskan reputasinya sebagai figur tepercaya dan berdedikasi tinggi . Dalam kapasitasnya sebagai Camat, ia kerap mengingatkan warga untuk waspada terhadap bencana alam seperti banjir dan longsor di daerah Tuminting, menunjukkan perhatian riil terhadap kesejahteraan masyarakat .
Kini, diamanahkan sebagai Kepala Dispora Kota Manado, Bonyx berdamai antara semangat atletik dan pelayanan publik melanjutkan warisan pemberdayaan pemuda dan olahraga di kota kelahirannya.
Kalimat-kalimat seperti “Terima kasih Tuhan Yesus, anak saya Israellah Saweho, boleh meraih Juara 1,” yang diungkapkan Bonyx ketika sang putri, Israellah, meraih medali emas di Kejurnas Junior Youth 2019 di Medan bukan hanya melukiskan rasa bangga seorang ayah, tetapi juga meneguhkan dedikasi seorang pelatih yang konsisten melahirkan prestasi . Darah juara benar-benar mengalir di keluarganya: ayah seorang juara tinju nasional dan istri merupakan mantan atlet pencak silat nasional.
Bonyx Yusak Saweho adalah lambang transformasi dari juara ring ke pahlawan birokrasi. Ia membuktikan bahwa semangat juang tak harus berhenti saat gong pertandingan berbunyi. Melalui sabuk medali hingga sabuk jabatan pemerintahan, ia terus menginspirasi: bahwa kerendahan hati, kerja keras, serta pelayanan adalah formula abadi menuju kemajuan—baik bagi diri, masyarakat, maupun generasi penerus. (***)