Expressindonews - Manado - Final Piala Soeratin U-13 zona Sulawesi Utara menjadi panggung unjuk gigi bagi salah satu talenta muda berbakat, Asheya Tulung, kapten sekaligus jenderal lapangan hijau milik PS Manado. Yang Sekarang ini bersekolah di SMP KATOLIK STELLA MARIS TOMOHON.
Pertandingan yang mempertemukan PS Manado kontra Sulut FC itu digelar di Stadion Klabat Manado dan disaksikan langsung oleh Wakil Ketua Asprov PSSI Sulut, Baginda Hengky Kawalo. Laga penuh gengsi ini akhirnya dimenangkan oleh PS Manado dengan skor tipis 3-2, sekaligus mengantarkan mereka lolos ke tingkat nasional.
Sejak peluit pertama dibunyikan, pertandingan berlangsung dengan tempo tinggi. Sulut FC sempat memberikan tekanan, namun kehadiran Asheya Tulung di lini tengah menjadi kunci pengatur ritme permainan PS Manado. Sebagai kapten tim, Asheya memikul tanggung jawab besar untuk menjaga keseimbangan antara serangan dan pertahanan. Dengan visi bermain yang matang, ia mampu menenangkan rekan-rekan setimnya sekaligus menggerakkan serangan dari segala lini.
Asheya tampil menonjol dengan gaya bermain agresif namun tetap disiplin. Beberapa kali ia melakukan umpan lambung akurat yang langsung mengarah ke jantung pertahanan Sulut FC. Tekanan demi tekanan yang dibangun melalui bola-bola panjang darinya membuat barisan belakang Sulut FC kelabakan. Tidak hanya sebagai pengatur serangan, kecerdikan Asheya dalam membaca situasi juga membuatnya mampu merangsek ke depan dan mencetak gol penting.
Benar saja, dalam laga krusial ini, Melalui umpan lambung Asheya Tulung, PS Manado berhasil mengoyak gawang Sulut FC dengan torehan tiga gol, menjadikannya pahlawan kemenangan PS Manado. Ketiga gol tersebut bukan hanya lahir dari naluri mencetak gol, tetapi juga dari kecerdikan dan timing yang tepat dalam memanfaatkan ruang kosong di area pertahanan lawan.
Dengan kemenangan 3-2 atas Sulut FC, PS Manado memastikan langkah mereka menuju putaran nasional Piala Soeratin U-13. Sementara itu, nama Asheya Tulung semakin harum sebagai salah satu bintang muda yang patut diperhitungkan. Di usianya yang masih sangat belia, ia sudah menunjukkan kualitas seorang pemimpin sejati di lapangan.
Final ini bukan hanya tentang kemenangan PS Manado, melainkan juga tentang lahirnya harapan baru bagi sepak bola Sulawesi Utara. Sosok seperti Asheya Tulung menjadi bukti bahwa daerah ini tidak pernah kehabisan talenta emas yang mampu bersaing di level nasional.
(Chandra Matheos)