EXPRESSINDONEWS– Persoalan kelangkaan solar di Kota Manado kembali menjadi sorotan tajam dalam rapat paripurna DPRD Kota Manado. Wakil Ketua Komisi III DPRD Manado dari Fraksi PDIP, Stenly Tamo, yang juga Aleg dari dapil Singkil-Mapanget, menyinggung adanya dugaan kuat praktik mafia solar yang menyebabkan antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU.
“Setiap hari kita menyaksikan antrean panjang di SPBU, mulai dari Jalan Bandara hingga pusat kota. Padahal informasi yang kami terima dari Provinsi, stok solar di Sulawesi Utara sebenarnya sangat cukup. Tapi kenyataannya, kelangkaan tetap terjadi. Ini jelas janggal,” tegas Tamo di hadapan forum rapat.
Ia menyoroti fenomena banyaknya truk besar yang memarkirkan kendaraan hingga memakan trotoar demi mengantre BBM bersubsidi. Kondisi ini dinilai berbahaya karena bisa memicu kecelakaan dan mengganggu kenyamanan warga.
“Kami sudah beberapa kali menyampaikan hal ini kepada Kapolresta. Kami berharap Pak Kapolres bisa menertibkan antrian BBM solar, menindak oknum-oknum yang menyalahgunakan BBM bersubsidi, serta mengungkap ke mana sebenarnya larinya stok solar yang seharusnya cukup untuk kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Namun, situasi menjadi sorotan lebih tajam saat Kapolresta Manado, Kombes Pol Irham Halid, yang hadir dalam rapat paripurna, enggan menanggapi pertanyaan awak media. Ketika hendak diwawancarai, ia justru memilih mengangkat telepon dan langsung berjalan menuju area parkiran tanpa memberi pernyataan.
Sikap tersebut terkesan bungkam, sehingga menimbulkan pertanyaan besar. (***)
