EXPRESSINDONEWS– Layanan kesehatan di Rumah Sakit Siloam Paal 2 kembali menjadi sorotan publik. Seorang warga Paal 2, Teddy, mengaku kecewa setelah anaknya ditolak dengan alasan ruangan penuh. Ironisnya, menurut pengakuan Teddy, pasien umum yang datang justru langsung mendapat pelayanan tanpa hambatan.
“Setiap kali kami hendak membawa anak ke RS Siloam Paal 2, jawabannya selalu sama: full. Tapi anehnya, pasien umum justru langsung ditangani. Ini jelas sangat mengecewakan,” tutur Teddy.
Kekecewaan warga ini mendapat perhatian serius dari Anggota DPRD Kota Manado, William Billy Kaeng. Legislator Fraksi Demokrat itu menegaskan bahwa pelayanan kesehatan tidak boleh tebang pilih, apalagi menyangkut masyarakat pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Kalau benar ada perlakuan berbeda, ini tidak boleh dibiarkan. Semua masyarakat berhak mendapatkan layanan yang sama, tanpa memandang kelas atau fasilitas kesehatan. Program pemerintah seperti KIS harus dihargai, karena itu adalah bentuk kehadiran negara dalam menjamin kesehatan rakyatnya,” tegas Billy Kaeng.
Lebih lanjut, Billy menilai pihak rumah sakit seharusnya berkomitmen menjalankan amanah pelayanan kesehatan secara profesional, bukan justru memperlihatkan diskriminasi.
“Walaupun pasien hanya menggunakan KIS, tetap harus dilayani. Jangan sampai ada kesan rumah sakit tidak menghargai program pemerintah,” tambahnya.
Teddy akhirnya membawa anaknya ke RS Hermina. Di rumah sakit tersebut, anaknya langsung mendapatkan perawatan medis tanpa kendala berarti. Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya perbedaan perlakuan di RS Siloam Paal 2.
Kasus ini menjadi alarm bagi otoritas terkait, agar memastikan pelayanan kesehatan di Manado tidak berjalan diskriminatif. Karena kesehatan adalah hak dasar warga negara yang wajib dipenuhi tanpa pandang bulu.
