EXPRESSINDONEWS— Dalam momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Anggota DPRD Kota Manado dari Fraksi Partai NasDem, Sri Nanda Lamadau, menyampaikan refleksi mendalam tentang makna dan relevansi sumpah bersejarah tersebut di tengah perubahan zaman dan tantangan moral generasi muda saat ini.
Sebagai salah satu Srikandi Partai NasDem yang juga dikenal sebagai tokoh pemuda inspiratif, Sri Nanda menegaskan bahwa Sumpah Pemuda bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan tonggak kesadaran moral dan kebangsaan yang harus terus dihidupkan dalam sanubari setiap anak bangsa.
“Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 bukan hanya tentang teriakan, tapi juga tentang kesadaran — kesadaran moral, kesadaran satu kesatuan, satu harapan, satu bangsa, dan satu tanah air. Semua itu terpatri dalam sikap dan janji setia yang sejatinya harus terus kita pegang,” ujar Sri Nanda.
Ia menyoroti bahwa dalam beberapa tahun terakhir, makna Sumpah Pemuda sering kali mengalami pergeseran. Banyak yang memaknainya sebatas acara seremonial, bahkan sekadar momentum media sosial. Namun, kata Sri Nanda, hal tersebut tidak boleh membuat generasi muda menjadi apatis atau kehilangan semangat kebangsaan.
“Kita memang sedang menghadapi pergeseran moral dan peradaban. Tapi itu bukan alasan untuk pasrah. Justru sekarang saatnya kita memperkuat nilai-nilai perjuangan, memperdalam rasa cinta tanah air, dan menghidupkan kembali ghirah kebangsaan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sri Nanda juga mendorong pemerintah untuk lebih serius dalam pembinaan dan pengembangan potensi kaum muda. Menurutnya, perhatian terhadap pemuda tidak boleh hanya terbatas pada mereka yang aktif di organisasi atau partai politik, tetapi harus menyentuh seluruh lapisan generasi muda.
“Pemerintah perlu lebih ngotot dalam pembinaan dan pengkaryaan anak muda. Jangan hanya melihat mereka yang terafiliasi dengan organisasi tertentu. Banyak PR yang harus dibenahi agar anak muda benar-benar merasakan kehadiran negara di masa transisi mereka,” ujarnya.
Sebagai penutup, Sri Nanda menekankan pentingnya merumuskan kebijakan strategis dan formulasi yang mampu menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan pemuda, agar di masa depan mereka tidak hanya menjadi penerus bangsa, tetapi juga penjaga moral, pemersatu, dan penggerak kemajuan Indonesia.
“Negara harus hadir dan memberi ruang yang luas agar pemuda negeri ini memiliki ghirah, daya tahan, dan semangat nasionalisme. Sebab di tangan merekalah masa depan bangsa ini dipertaruhkan,” tandasnya.
