EXPRESSINDONEWS-- Agenda Reses Masa Sidang I yang digelar Anggota DPRD Kota Manado Elryc Mosal, personel Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan, mendapat sambutan hangat dari warga Bunaken Kepulauan. Masyarakat tampak antusias menghadiri agenda penyerapan aspirasi ini, yang menghadirkan perwakilan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dispenda, Dinas PU, Dinas Sosial, serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Dalam sambutannya, Elryc Mosal menegaskan bahwa reses merupakan kewajiban konstitusional anggota DPRD untuk turun langsung ke daerah pemilihan guna menyerap aspirasi, menjaring kebutuhan masyarakat, serta memastikan program pembangunan berjalan tepat sasaran. Reses, kata Mosal, menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat arah pembangunan daerah.
Elryc juga menyinggung soal peran perangkat lingkungan. Dirinya menegaskan bahwa ketua lingkungan yang tidak menghadirkan warganya dalam agenda reses patut dipertanyakan kapasitas dan pengaruhnya, sehingga hal tersebut layak dievaluasi.
Salah satu bahasan utama dalam pertemuan tersebut adalah persoalan lahan konservasi yang berubah status menjadi hutan lindung. Mosal mengungkapkan bahwa banyak tanah original masyarakat kini masuk dalam kawasan hutan sehingga masyarakat mengalami kendala, termasuk sertifikat tanah yang tidak bisa diperjualbelikan.
Terkait beberapa program pusat, Mosal menjelaskan dua program yang sementara berjalan yakni Pembangunan MBG dan Koperasi Merah Putih.
Untuk Bunaken Kepulauan, program MBG belum berjalan karena jumlah murid hanya sekitar 400 orang yang tersebar di tiga pulau, sehingga anggarannya tidak memenuhi syarat. DPRD meminta adanya kebijakan khusus agar Bunaken tidak tertinggal.
Sementara itu, Koperasi Merah Putih disebutkan akan memperoleh alokasi dana sebesar Rp3 miliar per kelurahan, dengan Rp2,5 miliar untuk pembangunan fisik dan Rp500 juta untuk peluang proposal bisnis masyarakat. Namun Mosal meminta Dinas terkait untuk turun melakukan sosialisasi agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat.
Elryc Mosal juga mengimbau masyarakat Bunaken Kepulauan untuk tidak terprovokasi dan tidak saling memanas-manaskan situasi. Ia menegaskan pentingnya kebersamaan dalam membangun daerah.
Beberapa warga menyampaikan aspirasi secara langsung, di antaranya:
1. Fans Caroles – Aspirasi Lansia
Ia menanyakan mekanisme bagi lansia yang belum menerima bantuan PHK dan bagaimana proses pendaftarannya.
2. Boham Tambaru – Identitas Nelayan
Tambaru menyoroti belum adanya kartu tanda pengenal nelayan bagi warga Bunaken, berbeda dengan wilayah lain yang sudah memilikinya.
Perwakilan PU, Tommy Panila, menjelaskan bahwa pada tahun 2025 terdapat kegiatan pembangunan talud penahan badan jalan di Manado Tua I, dan program lanjutan direncanakan pada 2026 untuk wilayah yang sama.
Perwakilan Dinas Sosial, Novri, menjelaskan bahwa pendataan lansia dilakukan lewat operator kelurahan dan administrasi Dukcapil. Ia menegaskan bahwa ketua lingkungan tidak memiliki kewenangan mengubah data, karena penentu desil adalah BPS dan verifikasi oleh pendamping PKH.
Menanggapi aspirasi sektor perikanan, Mosal menilai nelayan di Bunaken kini banyak yang bersifat situasional. Namun untuk nelayan kecil yang masih menggunakan perahu ketinting, Mosal memastikan akan memberikan perhatian khusus. Ia juga menyampaikan bahwa pelayanan Capil disediakan langsung di lokasi kegiatan agar mempermudah masyarakat.
Elryc juga menyoroti pemotongan anggaran untuk program Kartu Indonesia Sehat (KIS) , serta menegaskan pentingnya program Bus Sekolah bagi warga Manado. Tahun depan, akan ada bantuan tambahan bagi siswa melalui dukungan dari Rio Dondokambey.
Selain itu, Mosal mengingatkan warga, terutama orang tua penerima bantuan pendidikan, agar memanfaatkan bantuan tersebut secara benar untuk kebutuhan anak sekolah.
Program rumah layak huni di wilayah Alumbanua juga disebutkan segera terealisasi dari program Rio Dondokambey. Sementara itu, program sertifikasi penyelam telah disetujui dan direncanakan berjalan pada bulan Februari.
Sementara itu, Camat Bunaken Kepulauan Emanuel Mandak mengatakan bahwa agenda reses kali ini masyarakat harus bersyukur karena kepedulian wakil rakyat dan sinergitas dengan pemerintah daerah dan pusat memang betul-betul menyentuh langsung masyarakat.
(***)
