Expressindonews Jakarta — Bentuk kepedulian dan perhatian terhadap perkembangan sepakbola usia muda kembali ditunjukkan oleh Ketua Asprov PSSI Sulawesi Utara, Joune Ganda, S.E., M.A.P. Saat rombongan tim sepakbola Popnas Sulut tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Sabtu pagi, sekitar pukul 09.00 WIB, Joune Ganda memberikan dukungan berupa makanan siap saji KFC kepada seluruh pemain dan ofisial tim.
Momen ini menjadi bukti nyata komitmen sang ketua Asprov dalam mendukung perjuangan atlet-atlet muda Bumi Nyiur Melambai yang tengah mengharumkan nama daerah di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas).
Bagi Joune Ganda, perhatian terhadap kesejahteraan pemain bukan hanya soal latihan dan pertandingan, melainkan juga menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar seperti asupan gizi dan kenyamanan selama perjalanan.
“Anak-anak ini berjuang membawa nama daerah. Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberi mereka dukungan penuh, termasuk hal-hal kecil seperti makanan dan perhatian. Itu sangat berarti bagi semangat mereka,” ujar Joune Ganda dalam keterangannya.
Kehadiran makanan siap saji dari KFC di bandara menjadi momen penuh kehangatan. Para pemain muda tampak gembira dan antusias menerima perhatian dari orang nomor satu di jajaran Asprov PSSI Sulut tersebut. Para pelatih dan ofisial pun menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian yang terus ditunjukkan Ketua Asprov.
Salah satu ofisial tim mengatakan bahwa perhatian seperti ini memberikan motivasi tambahan bagi para pemain muda. “Perhatian dari Pak Joune benar-benar membuat anak-anak senang. Mereka merasa dihargai dan diperhatikan, sehingga semangat mereka untuk tampil maksimal semakin tinggi,” ungkapnya.
Tim sepakbola Popnas Sulut yang tiba dengan maskapai Citilink membawa harapan besar untuk bisa menorehkan prestasi terbaik di ajang nasional. Dukungan dari berbagai pihak, terutama dari Ketua Asprov, menjadi energi tambahan bagi tim yang sedang berjuang membawa nama baik Sulawesi Utara di kancah nasional.
Langkah kecil namun bermakna dari Joune Ganda ini kembali menegaskan bahwa pembangunan sepakbola tidak hanya tentang pembinaan teknis dan infrastruktur, tetapi juga soal sentuhan kemanusiaan dan dukungan moral.
Dengan perhatian seperti ini, diharapkan muncul generasi muda pesepakbola Sulut yang tidak hanya berprestasi di lapangan, tetapi juga memiliki semangat juang dan rasa kebersamaan yang tinggi.
(Chandra Matheos)
