Expressindonews - Manado — Pertandingan persahabatan penuh gengsi antara Persma 1960 Allstars dan Persija Allstars yang sebelumnya direncanakan digelar di Stadion Klabat Manado, resmi dipindahkan ke Lapangan KONI Manado Rabu 12 November 2025,Keputusan ini disampaikan langsung oleh pengurus Persma 1960 setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Menurut keterangan dari pihak Pengurus Persma 1960 Christian Yokung,pemindahan lokasi ini dilakukan bukan tanpa alasan. Pertandingan bertajuk "Laga Silaturahmi dan Persahabatan Sepak Bola Nasional" tersebut diharapkan tidak hanya menjadi tontonan menarik bagi pencinta sepak bola, tetapi juga memberi dampak positif bagi pelaku UMKM lokal dan masyarakat luas.
“Pertandingan spektakuler ini sengaja kami pindahkan ke Lapangan KONI Manado agar euforianya benar-benar terasa di tengah masyarakat. Di lokasi ini, para pelaku UMKM bisa berjualan dan mendapatkan keuntungan dari banyaknya penonton yang hadir. Ini bentuk komitmen kami agar sepak bola juga memberikan manfaat ekonomi bagi warga,” ujar Yokung pengurus Persma 1960.
Selain alasan sosial dan ekonomi, pemindahan lokasi ini juga terkait dengan persiapan Stadion Klabat Manado yang saat ini tengah dipersiapkan untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Utara. Dengan demikian, penggunaan stadion utama sementara dialihkan agar tidak mengganggu persiapan event olahraga besar tersebut.
Meski berpindah tempat, antusiasme masyarakat terhadap laga persahabatan ini tetap tinggi. Lapangan KONI Manado dikenal memiliki akses yang mudah dijangkau dan suasana yang lebih dekat dengan warga, sehingga diharapkan pertandingan ini dapat benar-benar menjadi ajang silaturahmi antara legenda-legenda sepak bola dan masyarakat Manado.
Pertandingan Persma 1960 Allstars vs Persija Allstars sendiri dijadwalkan tetap berlangsung pada Rabu, 12 November 2025, dengan menghadirkan sejumlah mantan pemain nasional dan legenda klub dari kedua tim. Kehadiran mereka diyakini akan menghidupkan kembali semangat dan kenangan masa keemasan sepak bola Indonesia, khususnya di Kota Manado.
“Kami ingin suasana pertandingan ini merakyat, penuh kehangatan, dan bisa dinikmati oleh semua kalangan. Sepak bola adalah milik rakyat, dan kami ingin menjadikan laga ini sebagai bukti bahwa olahraga bisa menjadi sarana persaudaraan,” tambah pihak panitia.
Dengan semangat kebersamaan dan sportivitas, pertandingan persahabatan ini bukan hanya sekadar laga hiburan, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan antara komunitas sepak bola, pemerintah daerah, serta masyarakat Sulawesi Utara.
Euforia sudah mulai terasa di berbagai kalangan. Para penggemar bola di Manado dan sekitarnya antusias menyambut kehadiran para legenda Persija dan Persma, yang akan kembali unjuk kemampuan di lapangan hijau, membawa pesan bahwa sepak bola bukan hanya tentang menang dan kalah, tetapi juga tentang persahabatan dan kebersamaan.
Dan pak gubernur ysk dalam hal ini visi misi beliau salah satunya tentang sarana prasarana bagaimana KONI ini bisa kembali sebagai Marwah sesungguhnya yang dulunya tempat ini betul-betul ramai sebagai pembinaan sepak bola bisa dihidupkan kembali maka dari itu setelah lapangan Ini juga menjadi prioritas dan hari ini kita kerjakan dan bekerja sama dengan Pemprov dan Kodam juga pihak terkait presiden Club Persma 1960 sendiri,"ujar Yokung..
(Chandra Matheos)
