LATEST POST

latest

Tommy Parasan Soroti Parkir Megamas, Nilai Lahan 16 Persen Tak Jelas dan Bebani Warga Saat Natal MANADO — Anggota DPRD Kota Manado, Tommy Parasan, Aleg Fraksi Gerindra kota Manado menyoroti persoalan pengelolaan kawasan Megamas, khususnya terkait lahan 16 persen yang hingga kini dinilai tidak jelas peruntukan dan pengelolaannya. Sorotan tersebut mencuat seiring meningkatnya kunjungan masyarakat ke kawasan Megamas dalam momentum perayaan Natal. Menurut Tommy, kondisi parkir di kawasan tersebut sangat menyusahkan masyarakat. Selain semrawut, tarif parkir yang diterapkan dinilai terlalu mahal dan tidak sebanding dengan pelayanan yang diberikan, terlebih pada momen hari besar keagamaan seperti Natal, di mana Megamas menjadi salah satu pusat keramaian warga. “Momentum Natal seharusnya memberi kenyamanan bagi masyarakat yang berkunjung, bukan justru membebani mereka dengan parkir yang mahal dan pengelolaan yang tidak jelas,” tegas Tommy Parasan. Ia juga mempertanyakan status dan pemanfaatan lahan 16 persen di kawasan Megamas yang dinilai belum transparan. Menurutnya, ketidakjelasan tersebut berpotensi merugikan masyarakat dan pemerintah daerah jika tidak segera dievaluasi secara menyeluruh. Tommy meminta Pemerintah Kota Manado melalui dinas terkait untuk segera melakukan evaluasi serius terhadap pengelolaan kawasan Megamas, khususnya sistem perparkiran dan pemanfaatan lahan yang menjadi kewajiban pengembang. “Pemerintah tidak boleh tutup mata. Dinas terkait harus turun dan mengevaluasi secara menyeluruh. Jika tidak ada langkah konkret, kami di Komisi DPRD akan turun langsung ke lapangan,” ujarnya. Ia menegaskan, DPRD Kota Manado berkomitmen untuk memastikan hak-hak masyarakat terlindungi serta pengelolaan kawasan strategis kota berjalan sesuai aturan dan berpihak pada kepentingan publik.

Senin, 22 Desember 2025

/ by Nanang

 


MANADO — Anggota DPRD Kota Manado, Tommy Parasan, Aleg Fraksi Gerindra kota Manado menyoroti persoalan pengelolaan kawasan Megamas, khususnya terkait lahan 16 persen yang hingga kini dinilai tidak jelas peruntukan dan pengelolaannya. Sorotan tersebut mencuat seiring meningkatnya kunjungan masyarakat ke kawasan Megamas dalam momentum perayaan Natal.

Menurut Tommy, kondisi parkir di kawasan tersebut sangat menyusahkan masyarakat. Selain semrawut, tarif parkir yang diterapkan dinilai terlalu mahal dan tidak sebanding dengan pelayanan yang diberikan, terlebih pada momen hari besar keagamaan seperti Natal, di mana Megamas menjadi salah satu pusat keramaian warga.

“Momentum Natal seharusnya memberi kenyamanan bagi masyarakat yang berkunjung, bukan justru membebani mereka dengan parkir yang mahal dan pengelolaan yang tidak jelas,” tegas Tommy Parasan.

Ia juga mempertanyakan status dan pemanfaatan lahan 16 persen di kawasan Megamas yang dinilai belum transparan. Menurutnya, ketidakjelasan tersebut berpotensi merugikan masyarakat dan pemerintah daerah jika tidak segera dievaluasi secara menyeluruh.

Tommy meminta Pemerintah Kota Manado melalui dinas terkait untuk segera melakukan evaluasi serius terhadap pengelolaan kawasan Megamas, khususnya sistem perparkiran dan pemanfaatan lahan yang menjadi kewajiban pengembang.

“Pemerintah tidak boleh tutup mata. Dinas terkait harus turun dan mengevaluasi secara menyeluruh. Jika tidak ada langkah konkret, kami di Komisi DPRD akan turun langsung ke lapangan,” ujarnya.

Ia menegaskan, DPRD Kota Manado berkomitmen untuk memastikan hak-hak masyarakat terlindungi serta pengelolaan kawasan strategis kota berjalan sesuai aturan dan berpihak pada kepentingan publik.

Don't Miss
© all rights reserved
made with www.expressindonews.com