LATEST POST

latest

Halo Pak Kapolri!! 3 Bulan Kasus Penganiayaan Menyebabkan Kematian Di Polres Minut "Molor"

Minggu, 21 Agustus 2022

/ by Nanang




 EXPRESSINDONEWS-- Laporan kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian Korban Serly Najoan dan diduga dilakukan oleh Suaminya sendiri FT yang terjadi di wilayah Minahasa Utara kini masih belum menemukan titik terang. 


Diketahui, kasus tersebut dilaporkan pada 14 Juli lalu sampai dengan saat ini masih Molor di tangan Penyidik Polres Minut. 


Bagaimana tidak, keluarga korban dalam hal ini Anak dari Almarhuma Serly Najoan, Donald Ratela alias Eben sampai saat ini masih mencari keadilan dari kasus yang menimpa orang tuanya meninggal dunia. 


Informasi yang dihimpun media ini, menurut keterangan Eben, kronologis kejadian berawal saat korban dan diduga pelaku berada di dalam rumah. 


Pada tanggal 9 Juli sekitar pukul Jam 5 sore, korban terjatuh dalam keadaan telanjang dari kamar mandi dan dipenuhi dengan darah dari mulut dan kotoran. 


Melihat kejadian tersebut, masyarakat setempat langsung melarikan korban kerumah sakit. Korban sempat mengalami koma pada beberapa hari sehingga pada tanggal 14 Juli korban dikatakan meninggal dunia. 


Namun ironisnya, saat korban dipulangkan dirumah duka dan untuk dimandikan, sekujur tubuh korban penuh dengan luka lebam di bagian belakang. 



Namun lebih naas lagi, yang diduga pelaku FT tidak lain suami korban sempat melarikin diri. 


Menurut penuturan anak korban, sempat melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Airmadidi saat jenazah dibawah kerumah duka. 


Dirinyapun mengatakan, saat 2 personil Polsek Airmdidi datang dan mengatakan benar adanya terjadi tindak penganiayaan. 


Sehingga Polsek Airmadidi meminta korban untuk melaporkan kasus ini ke Polres Minut agar mendapat tindakan yang lebih intens. 


Sementara itu, saat dilaporkan, pada tanggal 15 Juli Polres Minut menjemput Jenazah untuk dibawah dirumah sakit bhayangkara untuk dilakukan otopsi. 


Menurut anak korban, hasil otopsi tersebut menunjukkan adanya tindak kekerasan dengan benda tumpul. Tapi dalam kesimpulan tersebut menyebutkan korban meninggal akibat penyakit jantung yang mengakibatkan pecah pembulu darah yang kena di bagian otak. 


Dirinyapun sempat sangat kecewa dengan penanganan dari polres Minut diduga sangat lambat. Diketahui kasus tersebut sudah sampai 3 bulan. 



Dirinyapun berharap untuk Presiden Jokowi Dodo serta Kapolri dan Kapolda untuk jangan menutup mata dalam kasus ini. 


Dan berharap ada keadilan serta bisa menemukan titik terang dan bisa menangkap pelakunya. (***) 








Don't Miss
© all rights reserved
made with www.expressindonews.com