LATEST POST

latest

Perjuangan Soeprapti, Dari Tak Dikenal Hingga Jadi Harapan Masyarakat

Minggu, 09 April 2023

/ by Nanang

 


Oleh Albert Piterhein Nalang


EXPRESSINDONEWS-- Politik tak selamanya kotor, penuh muslihat dan beranak intrik. Politik lahir dari kerendahan hati untuk melayani rakyat dan membela yang lemah. Di situ, harga diri politisi diuji. Di situ, karakter politisi diasah --- Mahatma Gandhi.


Kemampuan membaca itu sebuah rahmat. Demikian pada suatu siang di awal pertemuan dengan Bpk Efendi Moha dan Ibu Soeprapti di Rm. Minang Putra Hujan baru saja usai, dan nampak berseri. Max Tungka, seorang kawan jurnalis mendatangi saya.  Kawan ini ingin mendiskusikan sisi-sisi humanis Ibu. Soeprapti khususnya suaminya Fendi Moha untuk bahan citraan beberapa kawan jurnalis. Dari diskusi yang berlangsung asyik itulah kemudian saya tergelitik meramu tulisan ini.


Pemimpin ideal yang saya bayangkan sejatinya tak lain yaitu, seseorang yang tak membiarkan ada airmata melepuh di bilik-bilik rumah. Tak membiarkan ratap kesusahan terjengkang di pinggir-pinggir jalan. Selagi pagi ia akan menerebos segala peluang. membangun, berkarya, berbagi, bersedeka, maka sewaktu senja hidupnya bermakna amanah, di mana  doa, taqwa, jeri lelah telah menjelma akhlak mulai. Hal ini disebut Niccolo Machiavelli sebagai roh moralitas seorang pemimpin. Dan Soeprapti bagi saya, sangat kuat merefleksikan sisi ini!


Itu sebabnya, impresi pertama dan terutama bila saya merumuskan Ibu. Soeprapti dalam satu kalimat pendek yaitu: “Hidupnya bukan menunggu, bertanya dan banyak bicara, tapi gegas melangkah”. 


Bila Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) khususnya kota manado diandaikan sebuah ruang kafe, maka tempat duduk saya terlalu jauh jaraknya dari meja tempat Ibu Soeprapti dan suaminya Bpk. Fendi Moha ngobrol bersama dengan kawan jurnalis Max Tungka. Meski cerita mereka nampak ramai, yang sampai hanya kabar samar-samar ke telinga saya. 

Namun setidaknya,  dari gestiknya, saya bisa menerka, ia sejatinya sosok pemimpin yang ramah.  Seseorang yang dalam detak hidupnya selalu mengedepankan nilai dan kedudukan manusia.

 

Bacaan saya tentang kiprah dia adalah seorang calon politisi yang boleh dikata berhasil memobilisasi seluruh sumber daya Asosiasi Perumahan dan Pemukiman (Apersi) yang dipimpinnya untuk menjangkau konstituen. Ia memiliki apa yang disebut Niccolo Machiavelli sebagai roh moralitas itu. Ia juga dapat dikategorikan sebagai pemimpin yang pantang menyerah menjalankan nilai-nilai intrinsik ideologi yang dipegangnya yaitu terus menyalakan semangat rakyat yang berjuang. Dan, di tangan Ibu Soeprapti, politik tak selamanya kotor.


Bisa jadi bagi Ibu Soeprapti, hidup adalah tentang melangkah, mengukir sejarah, karena yang mulia dari manusia adalah daya hidup saling menghidupkan. Bila yang satu berai, yang lainnya tercerai. Bila yang satu lalai, yang lainnya terabai.


Di atas bentangan alam Sulawesi Utara yang indah, laut yang menggeriapkan ikan, tanah menyuguhkan rayanya berkah, kadang kita lupa dan alpa bahwa hidup adalah kurnia. Dan dalam banyak kesempatan Ibu. Soeprapti secara impresif selalu mengajak semua pihak untuk belajar meninggalkan yang usang, semangat yang retak, kebersamaan yang boyak, karena hidup bukan menunggu, bertanya dan banyak bicara, tapi gegas melangkah.


Definisi politik telah ditafsir kedalam banyak ragam. Goenawan Mohamad pernah menulis, politik itu janji petai-hampa, senyum yang diperhitungkan, salam yang dicari efeknya, rangkulan yang tak ikhlas. Politik itu bujukan, tipuan, ancaman, juga suap.


Tapi Soeprapti, sedikit dari politisi yang menjadikan politik sebagai jalan membangun kebaikan,  berselancar dalam nilai dan makna luhur res publica sebagai negasi dari bentuk kekuasaan yang hanya diperuntukkan untuk kepentingan satu individu atau satu klas.


Penulis adalah Jurnalis Politik dan Konsultan Politik.

Don't Miss
© all rights reserved
made with www.expressindonews.com