EXPRESSINDONEWS-- Sekertaris Komisi I DPRD Manado, Bobby Daud menggelar masa agenda reses kedua, di Kelurahan Singkil II, Kecamatan Singkil, Minggu (6/8/2023).
Di Reses Ketua DPW PAN ini, banyak kerinduan masyarakat yang muncul, mulai dari Dana duka, lansia dan insentif rohaniwan yang menjadi salah satu program yang bermanfaat untuk masyarakat.
Yusuf Akoba, wargaa Singkil II, Lingkungan I menjelaskan, ada Lansia yang diatas 70 tahun tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Apa ini mempunyai kriteria, mohon dijelaskan. Kasihan tetangga saya ada yang 70 tahun keatas namun tidak dapat perhatian dari pemerintah," Jelasnya.
Seraya juga menambahkan, terkait masalah dana Lingkungan yang digeser oleh Ketua Lingkungan. Padahal anggaran tersebut akan dibuat jalan yang berada di samping masjid kurang lebih 69 meter.
"Kok aneh yah, kepala lingkungan tiba-tiba datang dengan mengatakan dan mengatakan bahwa dana tersebut akan dialihkan ke lingkungan lain," Tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Bobby Daud mengatakan, Fraksi PAN menjadi satu-satunya yang mengingatkan pemerintah AARS pentingnya program Dana Duka, Lansia dan Insentif rohaniwan.
"Saat AARS menjabat, kami fraksi PAN mengingatkan ada 3 program unggulan, Dana Duka, Lansia dan Insentif rohaniwan, karena menurut kami itu program spektakuler dan dibutuhkan, tapi tiba-tiba, khususnya Dana Duka tidak masuk di Visi Misi AARS, namun pada tahun ini AARS akan menganggarkan itu,"jelas BoDa.
Dirinya pun juga mengingatkan, pemerintah setempat untuk data akurat terkait Lansia yang ada di wilayah masing-masing.
"Untuk lurah atau camat, kami ingatkan, tolong lurah data harus akurat, penerima bantuan khususnya BPJS harus diperhatikan, memang ada klasifikasi, tetapi pada pimpinan AARS, kami mengalami covid-19 dan anggaran terbatas, mulai dari Pendapatan daerah," Tambahnya.
"Dan untuk anggaran dana lingkungan tidak ada pergeseran seperti itu, ini pelanggaran. Ini anggaran yang sudah disepakati dan tidak boleh diganggy kecuali ada yang lebih urgent," Tegasnya lagi.
Adapun aspirasi lain yang masuk terkait penerangan lampu jalan yang ada di Kelurahan Singkil II, Lingkungan V (Kobong Kopi) yang minimnya penerangan lampu jalan.
Selain itu juga terkait iuran pedagang yang ada di Pasar Bersehati yang dinilai sangat mahal.
"Iuran pedagang yang mahal di PD Pasar, kehadiran Indomaret di Pasar, dia ada di Bantaran Kali, sedangkan orang-orang di bantaran sungai disingkirkan, pedagang Kaki lima yang ditertibkan tapi entah tidak tau kemana mereka," Jelas Salah satu masyarakat.
Menanggapi masalah yang ada di Pasar Bersehati, Bobby Daud menjelaskan akan langsung berkoordinasi dengan Owner yang tidak lain adalah Wali Kota Manado Andrei Angouw. (***)