LATEST POST

latest

Bukti Nyata Kasih Sayang Ronny Sompie Kepada Masyarakat Sulut Bantu Warga Terdampak Musibah Banjir

Kamis, 07 Maret 2024

/ by Nanang

 



EXPRESSINDONEWS-- Kasih sayang Ronny Sompie kepada masyarakat Sulawesi Utara tidak terukur dengan apapun. Dalam situasi apapun, hati Ronny Sompie bergerak seakan mempunyai tanggung jawab penuh dengan kesejahteraan masyarakat Sulut.

Salah satu hal baik yang dilakukan adalah membantu masyarakat Tiwoh, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara saat dikunjungi oleh Tim Caleg DPR RI nomor urut 3 dari Partai Golkar, Irjen Pol (Purn) Dr Ronny Franky Sompie SH MH (RFS).

Tim ini membawa sejumlah bantuan sosial (Bansos) kemudian menyerahkannya kepada warga yang terdampak bencana banjir di desa tersebut.

Bantuan tersebut sebagai bentuk empati RFS dan caranya untuk menyemangati warga yang saat ini dirundung kesedihan karena terdampak bencana alam.

"Semoga bencana seperti ini tak terulang kembali. Mari jo torang berdoa pa Tuhan Yesus agar selalu dilindungi dari berbagai bencana," doa Jenderal.

Disisi lain Ronny Franky Sompie mengajak seluruh pihak berwenang untuk bersama-sama menanam pohon di areal hutan yang gundul dan tanahnya longsor.

Mengingat permasalahan ini berkaitan erat dengan pemeliharaan hutan lindung di kawasan gunung Tumpa.

"Sepertinya masuk dalam kewenangan pelestarian alam dan pemeliharaan lingkungan di Dinas Kehutanan Provinsi Sulut," ujar Jenderal, menambahkan areal hutan yang gundul sekitar dua hektar.

Mantan Kadivhumas Mabes Polri ini berharap, masalah dampak lingkungan perlu ditelusuri dan diteliti oleh Dinas Lingkungan Hidup atau Dinas PUPR dalam rangka menggali saluran air sungai.

"Agar saat terjadi air hujan lebat, air di sungai tidak meluap ke lingkungan warga," imbaunya.

Kata dia, perlu kerjasama dan Mapalus antar stakeholder dalam hal ini warga setempat, hukumtua, camat, kepala dinas terkait di Minut dan kepala Dinas Kehutanan Sulut yang berwenang menjaga dan memelihara kelestarian hutan lindung di Gunung Tumpa yang ada di kecamatan tersebut.

Dari penelusuran sang Jenderal, terinformasi ada bekas longsor tahun 2023 yang meninggalkan sekitar dua hektar areal tanah di kawasan hutan ini yang sudah gundul dan tak berpohon.

Kemungkinan hal ini juga berpotensi mengalirkan air hujan berlumpur ke kawasan rumah penduduk yang sudah mengalami dua kali musibah banjir sejak tahun 2023 yang lalu," imbuhnya.

Dari amatannya, aliran air sungai sepertinya sudah dangkal, sehingga ketika hujan turun deras, aliran sungai tidak mampu menampungnya.

"Perlu dibuatkan bantaran sungai yaitu ruang antara tepi palung sungai dan kaki tanggul sebelah dalam yang terletak di kiri dan kanan palung sungai. Garus sempadan sungai adalah garis maya di kiri dan kanan palung sungai yang ditetapkan sebagai batas perlindungan sungai," jelasnya.

Sementara itu Dona Hole Kepala Lingkungan 6 di desa tersebut mengatakan hal yang sama. 










Don't Miss
© all rights reserved
made with www.expressindonews.com