EXPRESSINDONEWS-- Viralnya Bajaj yang hadir di kota Manado membuat resah masyarakat. Informasi yang dihimpun, kehadiran bajaj di kota Manado tanpa adanya pembahasan perizinan antara pemerintah kota dan DPRD Manado.
Hal itu dikatakan Sekertaris Komisi III DPRD kota Manado Yendri Amrain.
"Memang itu tidak ada izin, tidak ada pembahasan antara pemerintah kota dan DPRD Manado, dan katanya yang Membackup Bajaj beroperasi ini adalah Polda Sulawesi utara," Tegas Amrain.
Sebagai penyambung lidah masyarakat, Yendri Amrain mendorong harus ada pembahasan yang kongkrit izin dari Bajaj di kota Manado
Dirinya pun menyayangkan sikap Polda Sulawesi utara yang terkesan menganggap enteng Pemerintah kota dan DPRD Manado.
"Ya seharusnya Polda Sulut jangan seperti itu, ini harus dibahas antara Pemerintah kota dan DPRD kota Manado yang khususnya Komisi III. Ini ada aturan loh, ini seperti Pemerintah dan DPRD sudah tidak dianggap lagi oleh Polda Sulut," Tambahnya.
Informasi yang beredar, disinyalir Polda Sulut dengan semena-mena mengeluarkan izin tanpa pembahasan kongkrit dari pemerintah.
Perlakuan Polda Sulawesi utara ini terkesan Arogan dengan tidak menganggap pemerintah kota aturan yang ada di Pemerintah kota Manado.
"Katanya izin sudah keluar tapi belum ada pembahasan. Dan ini sangat bahaya, bisa terjadi gesekan dijalan antar sopir mikro, driver online dan pengemudi bajaj. Jangan nanti sudah ada gesekan baru kami tindaklanjuti," Imbuhnya.
Menurutnya kota Manado yang sudah bagus dalam penataan kemudian dibiarkan bajaj beroperasi sangat tidak estetik.
"Tidak estetik, kota kita ini bukan lebih maju malah lebih mundur," Tutupnya. (***)
