EXPRESSINDONEWS-- Anggota DPRD Kota Manado dari Fraksi Partai Demokrat, Lily Walandha, menyampaikan keprihatinannya terkait masih banyaknya data kependudukan yang tidak akurat di Kota Manado. Hal ini ia ungkapkan dalam rapat pembahasan Pansus RPJMD bersama perangkat daerah, di mana ia menyoroti ketidaksesuaian data yang berdampak langsung pada efektivitas perencanaan dan pelaksanaan program pemerintah.
“Sekarang banyak data kependudukan yang tidak update. Apakah ini memang strategi pemerintah?” tanyanya retoris. Ia mencontohkan masih sering ditemukannya data penduduk yang tidak valid, seperti nama-nama warga yang sudah meninggal atau telah pindah domisili namun masih tercatat dalam sistem kependudukan.
Lily menegaskan bahwa Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani persoalan ini. Ia mendorong adanya sinergi lintas sektor, terutama peran aktif dari kepala lingkungan (ketling) di setiap wilayah.
“Harusnya ada ketling yang proaktif. Minimal setiap enam bulan dilakukan pembaruan data melalui koordinasi yang jelas. Ini penting agar data benar-benar mencerminkan kondisi riil masyarakat Kota Manado,” tegas legislator dari Dapil Wenang-Wanea ini.
Menurutnya, keakuratan data sangat krusial agar program-program pembangunan maupun bantuan sosial bisa tepat sasaran. “Jika datanya saja tidak benar, bagaimana mungkin program bisa menyentuh yang benar-benar membutuhkan?” pungkasnya.
Pernyataan Lily menjadi catatan penting dalam penyusunan RPJMD Kota Manado ke depan, yang harus didasarkan pada data yang valid dan terverifikasi demi memastikan pembangunan yang inklusif dan merata.
