EXPRESSINDONEWS-- Dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Manado bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan seluruh kecamatan, Anggota DPRD Kota Manado Noortje Van Bone, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi I dan berasal dari Fraksi Partai Demokrat, melontarkan kritik tajam terhadap rendahnya capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kecamatan Malalayang.
Van Bone menyoroti bahwa realisasi PAD Kecamatan Malalayang yang hanya mencapai 41 persen menunjukkan lemahnya optimalisasi potensi pendapatan daerah di wilayah tersebut.
“PAD Kecamatan Malalayang sangat minim, hanya 41 persen. Ini angka yang jauh dari harapan,” tegas Van Bone dalam rapat tersebut.
Ia menjelaskan bahwa capaian rendah ini tidak semata-mata karena keterbatasan potensi, melainkan akibat banyaknya retribusi yang tidak tertagih, yang seharusnya bisa menjadi sumber pendapatan penting bagi daerah.
“Banyak sekali retribusi yang tidak tertagih, pantas saja capaian PAD-nya hanya 41 persen. Ini harus menjadi perhatian serius,” lanjutnya dengan nada tegas.
Menurut Van Bone, kondisi ini harus segera disikapi dengan langkah konkret dari pihak kecamatan. Ia meminta Camat Malalayang beserta jajarannya untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pemungutan dan pengawasan retribusi di lapangan.
“Kami minta hal ini menjadi perhatian bagi Camat Malalayang. Jangan dibiarkan berlarut-larut, karena kontribusi kecamatan sangat penting dalam menopang pendapatan daerah,” ujarnya.
Politisi Partai Demokrat itu menekankan bahwa setiap kecamatan memiliki tanggung jawab moral dan administratif dalam mendukung keuangan daerah. Ia berharap ke depan, Kecamatan Malalayang dapat meningkatkan kinerjanya dengan strategi dan inovasi yang lebih efektif dalam memaksimalkan potensi PAD.
“Kita harus serius memperhatikan ini. Kalau PAD kecamatan lemah, tentu akan berdampak langsung pada kekuatan fiskal Kota Manado secara keseluruhan,” tutup Van Bone.
Dengan pernyataan tegasnya, Noortje Van Bone menegaskan komitmen DPRD untuk terus mengawal kinerja kecamatan dalam pengelolaan keuangan, agar setiap wilayah berperan aktif dalam memperkuat fondasi ekonomi dan pembangunan Kota Manado.
