LATEST POST

latest

Reses Stenly Tamo di Buha, Warga Sampaikan Berbagai Keluhan Infrastruktur hingga Kebersihan Kota

Sabtu, 29 November 2025

/ by Nanang

 



EXPRESSINDONEWS-- Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Manado, Stenly Tamo, menggelar agenda Reses I di Kelurahan Buha, Lingkungan VI, Kecamatan Mapanget. Kegiatan yang menjadi sarana penyerapan aspirasi masyarakat ini disambut antusias warga setempat, mengingat reses di wilayah tersebut terakhir kali digelar sudah cukup lama.

Dalam sambutannya, Tamo menegaskan bahwa reses merupakan kewajiban anggota DPRD untuk turun langsung mendengar kebutuhan dan keluhan masyarakat, agar bisa diperjuangkan melalui Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) DPRD.

“Saya hadir di sini karena reses belum pernah diadakan lagi, atau sudah sangat lama. Dan tidak menutup kemungkinan masyarakat dari lingkungan lain juga hadir untuk saling berbagi masukan,” ujar Tamo.

Sejumlah warga memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan persoalan mendesak di wilayah mereka.

Romi Katili, warga Lingkungan VI, meminta pemerintah mempercepat perbaikan drainase yang dinilai sudah tidak memadai.

Sementara itu, Herry Hetha, juga warga Lingkungan VI, memuji perhatian Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado terhadap perbaikan infrastruktur jalan di Perumahan Camar Buha. Namun ia mengkritisi buruknya standar kebersihan kota.

“Tidak ada tempat pembuangan sementara, sampah menumpuk di jalan protokol. Manado bisa dibilang kota terkotor karena sampah. Percuma kota cantik tapi jorok,” tegasnya.

Herry juga menyoroti maraknya parkir liar di badan jalan serta kurangnya perhatian terhadap petugas sampah dan penyapu jalan.

Keluhan lain disampaikan Sukur Arif, yang menyoroti layanan PDAM. Ia mengatakan air di Lingkungan VI sering mati hingga berminggu-minggu, bahkan tarif yang dikenakan berbeda dari daerah lain.

Pada sesi berikutnya, Febi Merlin menyampaikan bahwa sekolah mereka belum menerima program MBG dari pemerintah pusat, meski sudah berulang kali diusulkan.

Lamber Gunawan dari Lingkungan VII menambahkan masalah jalan rusak yang belum tersentuh perbaikan. Ia juga menyoroti penyaluran bantuan sosial berupa beras dan BLT yang dinilai tidak tepat sasaran. Selain itu ia mengusulkan agar pemerintah menggelar operasi pasar jelang Desember.

Maxi Katiandago mengusulkan agar armada pengangkut sampah wajib ditutup terpal agar tidak mengganggu masyarakat. Ia juga meminta peningkatan fasilitas olahraga serta kegiatan positif bagi anak muda.

Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Stenly Tamo menjelaskan bahwa perbaikan jalan dan drainase dilakukan bertahap sesuai prioritas dan ketersediaan anggaran.

“Perbaikan jalan baru sekitar 10 persen yang dikerjakan. Pembangunan drainase tetap berjalan di tiap kecamatan berdasarkan anggaran APBD,” jelasnya.

Terkait perbedaan tarif PDAM, Tamo berjanji akan berkoordinasi dengan pihak terkait.

Untuk program MBG, ia memastikan akan menindaklanjuti ke Dinas Pendidikan.

Sementara usulan operasi pasar, menurutnya, merupakan masukan baik dan telah menjadi program rutin pemerintah.

Ia juga menjelaskan bahwa pembangunan di pinggir jalan harus memperhatikan batas keselamatan, yakni 8–15 meter dari jalan raya.

“Soal jalan, ada tiga instansi yang menangani: balai jalan, provinsi, dan kabupaten/kota. Untuk jalan Kota Manado, kami akan segera berkoordinasi,” tegasnya.

Pada penutup, Tamo mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang hadir dalam agenda reses tersebut.

“Mari torang saling dukung dan jaga toleransi sebagai ciri khas Kota Manado,” ujarnya.

Terkait kebersihan, ia juga menambahkan bahwa pemerintah telah memiliki jadwal pengangkatan sampah, dan adanya tipping fee kini sedang dikaji ulang untuk diubah mekanismenya demi peningkatan layanan. (***) 


Don't Miss
© all rights reserved
made with www.expressindonews.com